Kalau tidak begitu sulit juga bertahan hanya mengandalkan jualan offline, sementara persaingan sekarang tak hanya pasar langsung juga di pasar online.
Misalnya, produksi pempek di Palembang dari seluruh UMKM pempek mencapai 14 ton sehari, masing-masing 7 ton dikirim keluar kota dan konsumsi dalam kota.
BACA JUGA:UMKM Binaan BRI Ramah Lingkungan dengan Kualitas Ekspor, Gallery dan Coffee di Kriyanusa 2023
“Untuk merebut pasar luar kota kita harus jualan online lewat medsos atau marketplace dan paketnya dikirim via ekspedisi. Tidak begitu ya tidak dapat konsumennya. Dalam kota pun kami juga jualan online,” bebernya.
Sementara, layaknya pedagang di Tanah Abang Jakarta yang menjerit sepi konsumen karena banyak pelanggan beralih belanja online, pelaku UMKM di Pasar 16 Ilir pun demikian.
Jasrial contohnya, tak memungkiri jualan offline di pasar sekarang sepi khususnya Gedung Pasar 16 Ilir Lantai 2.
BACA JUGA:Pesta Rakyat Simpedes: Kerap Ikut Pameran BRI, UMKM Kripik ‘So Kressh’ Punya Ribuan Re-Seller
“Sepi sekali, hampir tidak ada yang mau naik atau datang, jarang apalagi sekarang direnovasi,” ungkapnya.
Selain pengaruh pedagang online menawarkan harga lebih murah, yang pasti kemudahan barang diantar kerumah.
Kalau di Pasar 16 Ilir konsumennya datang langsung dan itu perlu ongkos.
“Karena sepi, sekarang saya beralih jualan ke Pasar Perumnas. Toko di Pasar 16 tutup dulu. Mau coba-coba juga memasarkan lewat media sosial,” jelasnya.
Pedagang lain, Wiwit mengaku sudah sepenuhnya jualan online, karena mengandalkan berdagang offline tidak untung.
BACA JUGA:BRI UMKM Expo Brilianpreneur Bawa UMKM Kopi Tembus Pasar Internasional
Offline sepi, karena teknologi komunikasi sudah maju pesat ditambah sejak Covid pola pembeli belanja berubah. Apalagi beli di online lebih murah jadi dak dipungkiri orang beralih,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumsel, Aminuddin melalui Kabid Pemberdayaan Usaha Kecil, Ambar mengatakan kehadiran plafrom digital untuk berjualan saat ini seperti mata sisi uang.
Ada yang menguntungkan, ada juga yang dirugikan.