“Namanya Rahman Nudin, dimana ketika diperiksa mengaku warga Muara Enim,” kata Putu, Sabtu (16/9). Hanya saja karena yang menanganinya kemudian Pomdam Jaya dan Polres Kota Depok, maka pihaknya tidak tahu persis data dan kabar selanjutnya.
Namun memang benar, pelaku saat ditangkap menggunakan atribut seragam TNI-AD berpangkat letkol.
“Jangan berani-berani menyalahgunakan atribut TNI dan mengaku sebagai TNI, apalagi digunakan untuk melakukan tindak kejahatan,” imbau Putu.
Sementara itu, Brimob gadungan kawal truk di Baturaja OKU akhirnya divonis 1 tahun, 6 bulan penjara.
Kasusnya ternyata bukan kenakan atribut polisi tanpa hak atau polisi gadungan, tapi kena pasal membawa senjata tajam (Sajam).
Dalam sidang dipimpin hakim I Made Gede Kariana itu terdakwa Risky dianggap bersalah membawa senjata tajam.
Jenis pisau yang dimodifikasi seperti gagang pistol FN.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ricky Indra Gunawan menuntut agar terdakwa dijatuhi hukuman 2 tahun penjara.
Sebab menurut JPU pembuatan terdakwa memenuhi unsur pasal 2 ayat (1) Undang- Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata Tajam.
Majelis hakim pengadilan negeri Baturaja akhirnya menjatuhkan vonis hukuman 1 tahun, 6 bulan penjara.
Risky, terlihat gagah mengenakan seragam Brimob Polri berwarna biru gelap.
Di pinggangnya, tergantung seperti pistol jenis FN.
Namun ternyata setelah ditangkap anggota Polsek Baturaja Timur dan Propam Polres OKU diketahui Risky anggota Brimob gadungan.