KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) belakangan ini sudah sering terjadi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Rupanya, dari luasan Karhutla yang terbakar di Sumsel sekitar 1.200 hektar.
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) salah satu Kabupaten yang terluas terjadinya Karhutla, yakni mencapai 850 hektar.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, Iriansyah SSos MM, saat Rapat Koordinasi Peningkatan Status Karhutla tahun 2023, di Ruang Rapat Bende Seguguk (RRBS) 1, Kamis 24 Agustus 2023.
Dia menjelaskan, Karhutla di Sumsel sudah cukup luas dan terbanyak, dimana Kabupaten OKI adalah wilayah yang paling luas terjadi Karhutla dibandingkan dengan Kabupaten/Kota di Sumsel lainnya.
BACA JUGA:Motor ‘Semprul’ Ciptaan Polisi Mesuji Makmur Siap Padamkan Api Karhutla di OKI
"Kabupaten OKI paling rawan Karhutla dan memang sudah terjadi Karhutla dan cukup besar terbakar yaitu mencapai 850 hektar," ungkapnya.
Iriansyah mengakui, di tahun 2023 ini kondisi cuaca yang panas dan kering berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, sehingga lahan yang sudah kering rawan terjadinya karhutla.
Dimana Karhutla setiap hari terjadi di Kabupaten OKI, oleh karena itu OKI cukup luas yang terbakar.
"Berdasarkan patroli udara, Karhutla di Kabupaten OKI setiap hari terjadi. Karhutla yang paling banyak terdapat di Pangkalan Lampam, Sungai Menang, Tulung Selapan, Pedamaran dan Pampangan," katanya.
BACA JUGA:Garang Diusia Senja, Trio Lawas Mobil Suzuki Incaran Kaum Muda
Dikatakan Irianyah, kalau sudah berubah status untuk Kabupaten OKI mengenai Karhutla ini. Maka untuk penanganan bisa ditingkatkan.
Mari bersama sama mencegah Karhutla. Karena Karhutla ada di desa dan kecamatan.
"Kami mendukung kegiatan OKI dalam pencegahan Karhutla jadi perlu gerakan bersama sama dari desa ke kabupaten agar titik api dipadamkan," jelasnya.
Masih kata Iriansyah, mari bersama sama untuk siaga dalam pencegahan Karhutla. Ada Karhutla sama-sama kita padamkan. Karena asap menggangu kesehatan manusia.