Malam Ini Jamaah Haji Asal OKI Mabit di Muzdalifah
KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Jamaah haji asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama jamaah haji lainnya malam ini berangkat menuju Muzdalifah untuk melakukan mabit disana.
"Kita diiformasikan oleh ketua rombongan disana bahwasannya malam ini para jamaah akan melaksanakan mabit di Muzdalifah. Mabit ini merupakan wajib haji," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKI, H Syarip SAg Mpdi melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Drs H Mutawalli.
Dia menjelaskan, para jamaah menuju Muzdalifah menggunakan bus untuk mabit (bermalam) minimal sampai setengah malam.
Disana jamaah dimabitkan di Muzdalifah di alam terbuka.
BACA JUGA:Jelang Cuti Bersama, Kakanwil Kemenkumham Babel Minta Jajarannnya Lakukan Ini
Nantinya, sesampainya di Muzdalifah jamaah mencari batu sebanyak 70 batu kerikil. Besar kerikil maksimal sebesar kuku tangan telunjuk.
Kemudian, kata Mutawalli, shalat Maghrib dan Isya Jama' Ta'khir. Namun jika dijemput setelah shalat maghrib dari Arafah maka shalat maghrib dan isya dilaksanakan di Arafah secara jama' taqdim.
"Para jamaah diimbau untuk memperbanyak zikir, talbiyah, istighfar di Muzdalifah. Jamaah boleh tidur sampai menunggu giliran dijemput dengan bus ke Mina," jelasnya, kepada SUMEKS.CO, Selasa 27 Juni 2023.
Lalu, menunggu giliran berangkat ke Mina dengan bus. Keberangkatan diatur oleh Petugas Maktab berdasarkan giliran kloter.
BACA JUGA:Prodi Sistem Informasi UBD Palembang Gelar International Visiting Lecture Bersama UKM
Berangkat ke Mina dengan bus. Untuk sesampainya di Mina masuk kemah untuk beristirahat. Dimana disana boleh tidur jika giliran melontar masih lama. Dengan tetap menjaga larangan ihram.
Barulah melontar jumrah sudah boleh sejak sebelum fajar sampai terbenam matahari pada tanggal 10 Zulhijjah (Hari Raya Idul Adha). Tetap menunggu arahan ketua kloter dan maktab.
Masih kata Mutawalli, pada Rabu 28 Juni 2023, dilakukan melontar Jumrah Aqabah (Wajib Haji) dan Mabit malam pertama di Mina (Wajib Haji).
Untuk melontar jumrah Aqabah saja dengan 7 batu kerikil. Keberangkatan ke jumrah berjalan kaki. Waktu melontar hari pertama sudah boleh sejak lepas tengah malam sampai terbenam matahari pada tanggal 10 Zulhijjah.