Bukan Shaf Shalat Ied Bercampur, Mazhab Bung Karno, Santriwati Pulang Ungkap Penyimpangan Al Zaytun
SUMEKS.CO - Banyak masyarakat beranggapan penyimpangan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu terkuak, setelah viral shaf laki-laki dan perempuan saat Shalat Idul Fitri atau Ied 1444 H.
Lantas pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang mengeluarkan pernyataan menganut Mazhab Soekarno alis Bung Karno. Sehingga boleh shaf laki-laki dan perempuan cerampur, membuat makin heboh.
Namun, bukan dua hal itu yang sebenarnya awal mula terbongkarnya, dugaan kesesatan Al Zaytun. Ketika seorang santriwati Al Zaytun pulang kampung, menjadi awal mengungkap penyimpangan itu.
BACA JUGA:NAH LHO! Orang Tua Santri Panik, Ramai-Ramai Tarik Anaknya dari Ponpes Al Zaytun?
Dilansir SUMEKS.CO dari akun TikTok @41124sarti bercerita, keluarga santriwati yang pulang mulai curiga atas perubahan sikap santriwati Al Zaytun itu.
Santriwati mengalami perubahan, tidak seperti sebelum mondok di Al Zaytun. Kondisinya saat pulang menjadi pemurung dan tertutup.
Namun, keluarga tidak terlalu berpikir negatif. Apalagi si santriwati sudah 3 tahun mondok di Al Zaytun. Sehingga bisa saja si santriwati kelelahan saat pulang.
Keesokan harinya terbongkarlah apa yang terjadi sebenarnya. Saat si santriwati keluar dari kamar, tampak kebingungan. Lalu langsung menanyai sang ibu.
BACA JUGA:Galangan Kapal Ponpes Al Zaytun Illegal, Tersandung PBG, Oktober 2022 Disegel Pemkab Indramayu
"Ibu lihat baju-baju saya tidak?" tanya santriwati tersebut
Jadi si ibu dengan biasa menjawab, "Barusan ibu cuci karena kan sudah kotor," jawabnya.
Si santriwati itu mendadak merah padam, kemudian membentak ibunya.
"Ibu berani-beraninya megang baju saya, kenapa bisa seperti itu. Ibu kan masih kafir, masih najis. Kok baju saya dinajisin sama ibu. Mana bajunya?"
BACA JUGA:PERKENALKAN! Ini Tim Anjing Herder Al Zaytun Tunggu Pendemo, Nama-namanya Bikin Ngeri