SUMEKS.CO - Transmisi automatic Continously Variavle Transmission (CVT) kini telah digunakan hampir di setiap mobil keluaran terbaru. Kehadiran CVT telah meninggalkan transmisi automatic konvensional.
Kini transmisi CVT telah digunakan pada mobil laris seperti Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander.
Transmisi CVT sendiri merupakan pengembangan dari transmisi otomatik konvensional. Sederhananya, mekanisme dari transmisi CVT bisa menggeser gigi tanpa batas sehingga rasa berkendara menjadi lebih halus.
Namun belakangan timbul sejumlah keluhan mengenai keawetan transmisi CVT pada mobil. Pengguna kerap mengalami kerusakan CVT dalam usia relatif lebih singkat.
BACA JUGA:Pemilik Avanza Wajib Paham, Ini 5 Fitur Penting di Avanza yang Sering Diabaikan
Kalau seperti itu salah siapa? Tentunya bukan sepenuhnya kesalahan dari teknologi CVT itu sendiri. Beberapa alasan bisa menjadi penyebab. Namun paling memungkinkan terjadi karena kesalahan atau ketidakpahaman pengguna CVT itu sendiri.
Pengguna mobil dengan transmisi automativ CVT harus paham. Berikut ini tips dari Toyota Auto 2000 guna menghindari kerusakan pada transmisi CVT.
1. Berkendara dengan kasar
Berkendara dengan gaya yang agresif serta kasar menjadi salah satu pemicu kerusakan transmisi CVT dengan cepat. Karena komponen CVT terdiri dari Belt dan Pulley yang berbeda dengan transmisi automatic konvensional.
BACA JUGA:Beli Mobil Baru di Awal Tahun Adalah Waktu yang Tepat, Dealer Beri Diskon Besar Hingga Banting Harga
2. Tidak memasukkan gigi dengan tepat
Salah memasukkan pilihan transmisi juga bisa mengakibatkan transmisi CVT menjadi rentan. Misalkan, saat ingin melaju di lampu lalu lintas. Pengemudi seharusnya memasukkan gigi D terlebih dulu, kemudian melepas rem tangan. Tindakan ini harus mulai dibiasakan.
3. Salah memilih oli
Perlu diketahui transmisi automatic jenis CVT memiliki pelumas khusus. Jadi tidak bisa menggunakan oli transmisi automatic konvensional ke dalam transmisi CVT.
Kelebihan dan Kekurangan Transmisi CVT