PALEMBANG, SUMEKS.CO - Rumah wisata Ong Boentjiet berusia ratusan tahun yang terletak di Jl Jaya Laksana, Kelurahan 3/4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang, telah lima tahun dibuka untuk umum.
Namun, sebagian besar para wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata bersejarah tersebut, kebanyakan melalui jalur sungai dengan yaitu dengan menggunakan perahu baik dari Dermaga Benteng Kuto Besak Palembang, ataupun dari Dermaga Sungai Sekanak.
Sulitnya akses melalu jalan darat, menjadi kendala utama yang selama ini dihadapi oleh pihak pengelola sekaligus keturunan Ong Boentjiet seperti Ani Srimayanti (50) atau akrab disapa Cek Ani.
"Hampir sebagian besar wisatawan yang berkunjung melalui jalur sungai, dikarenakan susahnya akses melalui jalur darat menuju lokasi rumah Ong Boentjiet menjadi kendala utama kami menarik minat wisatawan," kata Cek Ani dibincangi Rabu 7 Desember 2022.
BACA JUGA:Liburan ke Palembang, Kunjungi Rumah Ong Boentjiet Lengkap dengan Paket Kuliner
Hal itu, lanjut Cek Ani lantaran akses jalan darat menuju lokasi rumah wisata Ong Boentjiet harus memasuki lorong-lorong sempit dan menelusuri padatnya pemukiman warga sebelum menuju lokasi objek wisata yang konon telah berusia ratusan tahun tersebut.
"Bisa saja berboncengan menggunakan motor, hanya saja harus bergantian dan bersabar apabila ada sepeda motor dari arah berlawanan," ujarnya.
Belum lagi, tambah Cek Ani, jarak yang cukup jauh ditempuh oleh wisatawan, karena harus berjalan kaki serta ditambah sulitnya mencari lahan parkir apabila wisatawan yang ingin berkunjung menggunakan kendaraan roda empat.
Menurut Cek Ani, tidak semua wisatawan yang ingin berkunjung ke Rumah Ong Boentjiet mau menggunakan moda transportasi perahu sungai, dikarenakan ada yang phobia atau takut menggunakan perahu sungai sebagai moda transportasi menuju lokasi.
Beruntung, meskipun sulitnya akses yang dapat dijangkau oleh wisatawan, pihak pengelola saat ini terbantukan oleh beberapa papan petunjuk lokasi rumah wisata Ong Boentjiet yang dibuat guna memudahkan wisatawan yang ingin mengunjungi lokasi rumah Ong Boentjiet.
BACA JUGA:Rumah Rakit di Sungai Musi Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Sriwijaya
Dia berharap, agar ke depan dapat dicarikan solusi baik dari Dinas Pariwisata Kota Palembang, ataupun stakeholder lainnya, guna membantu agar memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung kerumah bersejarah Baba Ong Boentjiet, selain dengan menggunakan perahu sungai.
"Karena rumah Ong Boentjiet ini bisa dikatakan salah satu aset bersejarah, yang patut dijaga dan dilestarikan, serta menjadi sarana edukasi sejarah, yang tentunya dapat menjadi devisa perekonomian tidak hanya bagi warga sekitar, juga bagi pemerintah Kota Palembang," tandasnya.
Sebagai informasi, Rumah Wisata Bersejarah Ong Boentjiet yang konon dibangun pada abad ke-18 ini, terletak persis di pinggiran Sungai Musi Palembang, rumah singgah yang berarsitektur khas Tionghoa ini dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata sekaligus edukasi sejarah bagi wisatawan.
Rumah panggung tersebut memiliki empat kamar, satu ruangan utama, ruang keluarga, satu ruang makan dan dapur serta gudang dibagian belakang, serta dibagian tengah ruangan terdapat altar tempat sembahyang khas keturunan Tiongkok.