PALEMBANG, SUMEKS.CO - Provinsi Sumsel dikenal memiliki berbagai adat dan budaya serta ragam bahasa yang berbeda di masing-masing kabupaten dan kota yang ada.
Provinsi Sumsel sejak berabad lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya. Pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim terbesar dan terkuat di nusantara.
Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Sumsel pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari mancanegara terutama dari negeri China.
BACA JUGA:Tampilan Baru Kantor Gubernur Sumsel, Dihiasi Ornamen Tanjak
Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya kolonialisme barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, Kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai kota kerajaan.
Secara administratif Provinsi Sumsel terdiri dari 12 pemerintah kabupaten dan 4 pemerintah kota, beserta perangkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemerintah kabupaten dan kota membawahi pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan.
Jumlah agama yang menjadi bahasan ini hanya meliputi 5 agama yaitu : Islam, Khatolik, Kristen, Budha dan Hindu.
Di tahun 2003 persentase pengikut agama Islam sebesar 95,16 persen, Budha 1,53 persen, Khatolik 1,29 persen, Kristen 1,16 persen dan Hindu 0,86 persen.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Apresiasi Perusahaan yang Mampu Tekan Angka Pengangguran
Jumlah desa di Sumsel sebanyak 343 dan kecamatan sebanyak 149 buah. Sementara jumlah penduduk sekitar 6,7 juta jiwa (3,29 %).
Keberagaman tersebut dijadikan ikon dan lambang bagi Provinsi Sumsel. Lambang Provinsi Sumsel berbentuk perisai bersudut lima. Di dalamnya terdapat lukisan bunga teratai, batang hari sembilan, Jembatan Ampera, dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah khas Sumsel. Selain itu, pada bagian tengah bawah perisai tertulis semboyan "Bersatu Teguh".
Berikut makna dan arti dari lambang Provinsi Sumsel :
1. Bunga teratai berkelopak lima berwarna kuning mengelilingi jembatan dan air, melambangkan keberanian dan keadilan berdasarkan Pancasila.
BACA JUGA:Profil Kota Palembang, Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan