Atas kejadian itu, Maringa mengaku trauma dan sulit melupakan apa yang ia lihat dan alami itu.
Dia pun hanya bisa menunggu keputusan dari FIFA soal Kanjuruhan Disaster itu.
Arema FC juga sudah dijatuhi hukuman dilarang menggelar pertandingan di kandang sendiri.
BACA JUGA:10 Tahun Tak DIperbaiki Pemerintah, Warga Kurungan Nyawa II Swadaya Bangun Jembatan Permanen
“Kami sudah tidak ada gairah lagi untuk bermain sepakbola. Kami merasa takut. FIFA harus mengambil tindakan.”
“Kami masih menunggu komentar FIFA tentang Arema, liga, dan semuanya,” imbuh Maringa.
“Satu hal yang pasti, tidak ada laga pertandingan tim di kota ini (Malang). Ini sudah diputuskan oleh pemerintah. Sekarang kami menunggu FIFA,” pungkasnya. (*)