SUMEKS.CO, OKU TIMUR - Bupati OKU Timur (OKUT) H. Lanosin Hamzah, ST melantik 379 PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) guru Tahap 1 Formasi tahun 2021, di Halaman Rumah Dinas Bupati (Puri Sebiduk Sehaluan), Selasa (28/6/2022).
Dimana PPPK ini merupakan pegawai honorer yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Bupati OKUT H. Lanosin didampingi Wakil Bupati OKUT HM. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H., Sekretaris Daerah, Asisten 1 setda OKU Timur, Kepala BKPSDM, Kepala Disdikbud, Staf Khusus, Camat dan Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah OKU Timur. Hadir juga Kepala Kantor Regional VII BKN Palembang, Branch Manajer PT.Taspen, dan Pimpinan Bank Sumsel Babel Martapura.
Kepala BKPSDM OKU Timur Sutikman, S.Pd. M.M menyampaikan, penerimaan PPPK Guru Formasi 2021 ini telah melalui proses seleksi yang ketat, yakni menurut dia, dengan sistem CAT UNBK yang dilaksanakan pada 23 - 29 agustus 2021 lalu.
Adapun pendaftar sekitar 1900 orang, lulus administrasi sekitar 1500 orang, dan hari ini diresmikan sebangak 379 orang yang lulus semua tahapan seleksi. Kemudian seleksi kemarin dilaksanakan di 3 lokasi berbeda yaitu di SMKN 1 Martapura, SMAN 1 Belitang, dan SMKN 1 Belitang III.
Kepala Kantor Regional VII BKN Palembang Margi Prayitno mengatakan, sebagaimana diketahui tahapan seleksi CPNS maupun PPPK telah berjalan baik dan lancar. “Terima kasih atas bantuan dan kerjasama bapak ibu pengelola kepegawaian di OKU Timur. Kami sampaikan apresiasi kepada Bupati OKU Timur dan Kepala BKPSDM yang telah berupaya maksimal dalam menyampaikan usulan kepada Kantor Regional VII Palembang, sehingga Penetapan NI PPPK Guru ini dapat berjalan sangat baik, lancar dan cepat" ungkapnya.
Sementara dalam arahannya Bupati OKU Timur H. Lanosin, S.T mengatakan, hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi bapak ibu yang diresmikan sebagai PPPK, tentu kebahagiaan ini juga milik keluarga yang menyambut moment ini. Terdapat nikmat yang diberikan Tuhan yaitu nikmat kesehatan, maka sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Dalam perjalanan proses seleksi, banyak sekali lika liku yang harus dilalui, perjuangan yang bukan hal mudah," ujarnya.
Enos menambahkan, dalam prosesnya, seleksi PPPK ini sangat ketat. Itu didasarkan kemampuan dari peserta seleksi. “Tidak ada yang bisa membantu dalam meloloskan PPPK ini selain bapak ibu sendiri. Karena itu berdasarkan kemampuan. Termasuk saya sendiri, tidak bisa membantu. Jadi ini murni. Yang dapat menolong bapak ibu hanya ada dua, yaitu belajar dan doa,” terang Enos. (adv)