SUMEKS.CO, PALEMBANG - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel menyatakan sudah tak nyaman lagi bersinergi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumsel. Hal ini dipicu oleh dana hibah untuk KONI yang dinilai dihambat oleh oknum pejabat Dispora Sumsel.
Setelah melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (20/6), seluruh pengurus yakni Ketua Umum KONI Sumsel, Hendri Zainuddin, Sekretaris Umum, Suparman Romans, dan jajaran pengurus KONI lainnya mengadakan rapat membahas pencairan dana hibah bersama Pemprov Sumsel dalam hal ini diwakili Inspektur Provinsi Bambang Wirawan.
"Kurangnya itikad komunikasi secara proaktif dan tidak adanya transparan kebijakan yang diambil pihak Dispora Sumsel tentu merugikan kami," kata Sekretaris Umum KONI Sumsel, Suparman Romans.
Dikatakannya, dalam hal ini oknum pejabat Dispora Sumsel yang membuat kebijakan seolah menghambat pencairan dana hibah untuk KONI sangat bertentangan dengan apa yang telah disepakati. Hal ini sangat menimbulkan dampak krusial bagi pengurus KONI, cabang olahraga, dan juga atlet.
"Jelas ini sangat bertentangan, karena kebijakan yang diambil kurang tepat dan tidak sesuai dengan kapasitas mereka," ucapnya.
Dijelaskannya, dana hibah untuk KONI Sumsel telah disetujui oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru dan DPRD Sumsel sebesar Rp11,5 miliar. Setelah disetujui, dana tersebut dipangkas oleh Dispora untuk bonus atlet Peparnas Sumsel di Papua tahun 2021 sebanyak Rp1 miliar. Sehingga anggaran yang awalnya Rp11,5 miliar berubah menjadi Rp10,5. Namun petunjuk gubernur dana anggaran KONI ditetapkan kembali Rp11,5 miliar.
"Sudah dipotong untuk bonus atlet kami terima," bebernya.
Lanjutnya, setelah dana tersebut disepakati, Dispora Sumsel menginformasikan bahwa berkas sudah di BPKAD. Namun, setelah dicek ke BPKAD ternyata berkas tersebut sudah diserahkan ke Dispora. Setelah kembali ke Dispora, pihaknya mengatakan berkas pengusulan dana hibah diserahkan ke Bappeda Sumsel guna meminta pendapat terkait penganggaran dana tersebut.
"Kami seolah dijadikan bola pingpong dimainkan ke sana kemari," ucapnya.
BACA JUGA:Dana Hibah tak Cair, Pengurus KONI Geruduk Kantor Gubernur Sumsel
Disampaikannya, dana Pramuka dengan mudah bisa dicairkan oleh pihak Dispora Sumsel. Sedangkan dana hibah untuk KONI sampai saat ini tak kunjung bisa dicairkan dengan berbagai alasan yang diberikan oleh Dispora.
"Kenapa dana Pramuka bisa dicairkan tapi untuk KONI tidak," cetusnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, terhambatnya dana hibah tersebut, tidak ada hubungannya dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) karena hal tersebut sudah clear dan telah diselesaikan secara jelas.
"LPJ tidak ada masalah. Tapi pencairannya yang selalu dicari masalah," cetusnya.
KONI Sumsel memberikan tenggang waktu satu minggu untuk pencairan dana hibah tersebut. Jika masih tidak bertemu solusi maka pihaknya akan kembali melakukan aksi yang sama. Selain dari tuntutan tersebut, KONI Sumsel juga meminta Gubernur Sumsel H Herman Deru menindak tegas oknum pejabat Dispora Sumsel yakni sekertaris dinasnya yang dinilai menghambat proses pencairan dana hibah untuk KONI.
"Kami minta Pak Gub menindak tegas pejabat yang menghambat cairnya dana hibah," tegasnya.