20 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Palembang Ikuti Pelatihan Pembuatan Kain Jumputan

20 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Palembang Ikuti Pelatihan Pembuatan Kain Jumputan

Warga binaan pemasyarakatan Lapas Perempuan Palembang, mengikuti pelatihan membuat kain jumputan.--dok:sumeks.co

20 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Palembang Ikuti Pelatihan Pembuatan Kain Jumputan

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Palembang, mendapat pelatihan pembuatan kain jumputan

"Kegiatan pembuatan kain jumputan ini diikuti 20 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan," kata Kepala Lapas Perempuan Palembang Ike Rahmawati dikutip Palembang Pos, Senin 22 Mei 2023. 

Ike Rahmawati mengatakan, peserta pelatihan dibimbing instruktur dari Kriya Batik Musi. Para WBP diberikan materi pengenalan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kain jumputan.

Kemudian diajari cara membuat pola atau motif pada kain, menjahit pola, mengikat kain, pewarnaan dan pengeringan kain, hingga proses produksi menjadi pakaian.

BACA JUGA:Lestarikan Budaya Lokal, Narapidana Lapas Perempuan Palembang Kemenkumham Sumsel Dilatih Membuat Jumputan

"Setelah itu, warga binaan yang telah mengikuti kegiatan pelatihan pembinaan kemandirian pembuatan kain jumputan, selanjutnya akan kami mengikuti praktik dan kerja pembuatan kain jumputan," jelas Ike Rahmawati. 

Sejauh ini lanjut Ike Rahmawati,  para Warga Binaan Lapas Perempuan Palembang telah berhasil memproduksi kain jumputan dan dibuat menjadi mukenah, kemeja, dan baju batik.

"Saya merasa senang melihat semangat warga binaan untuk belajar dan tak henti berkreasi, dari hal yang awalnya mereka tidak bisa menjadi bisa dan mahir," ungkap Ike Rahmawati. 

Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya menyampaikan apresiasinya kepada Kalapas Ike dan WBP yang terus melakukan berbagai kegiatan pembinaan.

BACA JUGA:Tim Penilai Internal Cek Layanan LPKA Palembang dan Lapas Perempuan Palembang

"Melalui pelestarian budaya, diharapkan di masa yang akan datang budaya ini akan tetap ada, dan kita bangga jika salah satu pengerajinnya adalah mantan warga binaan kita," jelas Ilham Djaya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: