Kapolda Jatim Mengecek Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Begini Update Korbannya

Mencekam! Proses Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Masuki Hari Kelima, Puluhan Santri Belum Ditemukan--
Sidoarjo, SUMEKS.CO- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Navianto, terlihat mengecek langsung proses evakuasi korban ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.
Hingga hari kelima operasi pencarian pada Jumat 3 Oktober 2025, tercatat 10 santri meninggal dunia, sementara 53 santri lainnya masih dalam pencarian berdasarkan daftar resmi yang dimiliki pihak pesantren.
Sebanyak 400 personel tim SAR gabungan dikerahkan dan bekerja secara bergantian siang dan malam. Tim mulai memfokuskan pencarian di lantai dasar bangunan setelah puing-puing beton lantai dua dan tiga berhasil diangkat.
Kepala Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa penggunaan alat berat seperti ekskavator dan breaker terus dimaksimalkan untuk membongkar bagian utara bangunan yang tertutup beton tebal.
Di sisi lain, evakuasi manual dengan alat ekstrikasi juga dilakukan untuk meminimalkan risiko getaran dan potensi runtuhan lanjutan.
Ponpes Alkhoziny Ambruk di Sidoarjo! Tim Evakuasi Kejar Waktu Selamatkan Puluhan Santri--
"Untuk hari ini kami sudah tidak lagi menggunakan sound detector karena hampir seluruh area sudah terbuka. Proses pencarian dilakukan secara visual langsung, mengingat sebagian besar bangunan sudah terbongkar," ujar Nanang.
Menurutnya, peluang ditemukannya korban masih besar. "Secara visual sudah mulai terlihat beberapa titik yang diduga ada korban.
Karena puing lantai atas sudah terangkat, kemungkinan besar jumlah korban yang ditemukan hari ini akan lebih banyak dibanding kemarin," tambahnya.
Hingga siang tadi, RS Bhayangkara menerima empat jenazah santri yang baru dievakuasi untuk proses identifikasi.
Sebelumnya, para korban ditemukan di lokasi berbeda pada hari-hari sebelumnya, sehingga total korban meninggal dunia mencapai sembilan orang.
Jika korban baru terlihat di antara reruntuhan, tim SAR akan menghentikan penggunaan alat berat dan melakukan evakuasi manual untuk menghindari risiko tambahan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: