Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Operasi SAR Gunakan Alat Berat, Evakuasi Korban Meninggal Dunia Dimulai

Fakta Terbaru Musibah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Presiden Prabowo Turut Berduka, BNPB Turunkan Alat Berat--
58 orang masih dalam pencarian.
Sehari sebelumnya, pada Rabu 1 Oktober 2025, tim SAR berhasil mengevakuasi tujuh korban.
Dari jumlah itu, lima orang ditemukan selamat, sedangkan dua lainnya meninggal dunia.
Proses saat itu dilakukan manual tanpa alat berat guna menjaga keselamatan korban maupun tim penyelamat.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Apresiasi Ponpes Bahrul Ulum sebagai Ruang Sinergi Pendidikan Agama dan Modern
Dukungan Pemerintah Pusat
Perhatian terhadap insiden ini tidak hanya datang dari BNPB dan Menko PMK, namun juga dari pemerintah pusat.
Menteri Muhaimin Iskandar. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menegaskan bahwa musibah ini menjadi pelajaran penting terkait pembangunan fasilitas pendidikan keagamaan.
“Ke depan harus merubah pola, pondok pesantren tidak boleh membangun sendiri, harus didampingi tim teknik. Gotong royong boleh, tapi tetap harus ada ilmunya,” ujar Cak Imin.
Ia juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap tragedi ini.
Presiden, kata Cak Imin, menyampaikan duka mendalam sekaligus memastikan bahwa negara hadir untuk membantu korban dan keluarga.
“Pak Presiden ikut berduka dan akan memberikan bantuan untuk keluarga korban,” ungkapnya. Bantuan itu akan disalurkan melalui kementerian terkait dengan koordinasi Menko PMK.
Insiden ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny menjadi peringatan penting terkait standar keselamatan pembangunan fasilitas pendidikan, khususnya pondok pesantren.
Selama ini, banyak pesantren yang membangun fasilitas secara swadaya tanpa pengawasan teknis memadai.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: