Rehabilitasi 103 Daerah Irigasi di Aceh dan Bali, Dorong Produktivitas 7.800 Hektare Lahan Pertanian

Hutama Karya (Persero) kembali dipercaya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk memperbaiki sejumlah jaringan irigasi nasional. --
"Selama ini kami hanya bisa panen dua kali setahun karena aliran air yang tidak stabil. Dengan rehabilitasi jaringan irigasi ini, kami berharap bisa panen tiga kali dan pendapatan keluarga meningkat," ungkapnya.
Sementara di Aceh, rehabilitasi akan mencakup 15 kabupaten dengan luas total area layanan lebih dari 5 ribu hektare.
BACA JUGA:Pembangunan Irigasi Pertanian di OKU Timur Terus Digenjot, Tembus Kabupaten OKI
"Jaringan irigasi di desa kami sudah rusak parah. Banyak saluran yang tersumbat dan bangunan pintu air yang tidak berfungsi. Kami sangat bersyukur ada program rehabilitasi ini karena akan membantu kami mendapatkan air yang cukup untuk sawah," kata Teuku Mahmud, 48 tahun, Ketua Kelompok Tani di Desa Meunasah Pinto, Kabupaten Aceh Utara.
Dalam pelaksanaannya, Hutama Karya berkomitmen menyerap tenaga kerja lokal hingga 80 persen untuk proyek di Bali dan kedua paket di Aceh sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
"Kami akan melakukan koordinasi intensif dengan kelompok tani setempat, untuk memahami pola dan waktu tanam di masing-masing lokasi. Ini penting agar kami dapat menerapkan sistem buka-tutup aliran air irigasi yang tidak mengganggu aktivitas pertanian selama konstruksi," imbuh Adjib.
Dalam rehabilitasi ini, ruang lingkup pekerjaan meliputi rehabilitasi saluran primer dan sekunder, perbaikan bangunan pengatur, pemasangan pintu air baru, serta penguatan struktur saluran dengan pasangan batu. Total panjang saluran yang akan direhabilitasi mencapai lebih dari 160 kilometer.
BACA JUGA:Kabupaten Banyuasin Genjot Produksi Pertanian dengan Jaringan Irigasi Rawa
Ketiga proyek ini merupakan implementasi Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025, yang bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan mempercepat pencapaian swasembada pangan dimana seluruh proyek diharapkan selesai pada akhir tahun 2025.
"Rehabilitasi jaringan irigasi bukan sekadar kegiatan perbaikan infrastruktur, melainkan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan sistem irigasi yang lebih baik, diharapkan petani mampu mengoptimalkan intensitas tanam dan meningkatkan hasil produksi pertanian, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan mereka," tutupnya.
Proyek ini juga sejalan dengan prioritas pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan, meningkatkan indeks pertanian, memperbaiki infrastruktur yang rusak, mengoptimalkan pemanfaatan air, serta meningkatkan kesejahteraan petani sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: