Siapa Pelaku Kecurangan Beras Disebut Presiden Sebagai Vampir Ekonomi? Ini Daftar Purusahaan yang Diperiksa

Siapa Pelaku Kecurangan Beras Disebut Presiden Sebagai Vampir Ekonomi? Ini Daftar Purusahaan yang Diperiksa

Siapa Dalang Kecurangan Beras? Presiden Prabowo menyebut sebagai vampir ekonomi yang bermain di balik harga beras mahal --

SUMEKS.CO- Kasus kecurangan dalam tata niaga beras kembali mencuat ke publik dan menjadi sorotan tajam pemerintah. Presiden Prabowo Subianto bahkan menyebut para pelaku sebagai "vampir ekonomi" dan "pengkhianat bangsa" yang telah merugikan negara hingga Rp100 triliun per tahun. 

Lalu, siapa sebenarnya pelaku kecurangan beras ini? Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam rapat pengendalian inflasi pada Selasa 22 Juli 2025 mengungkapkan, bahwa praktik curang dalam distribusi dan produksi beras dilakukan secara sistematis oleh sejumlah perusahaan besar.

Dua modus utama yang digunakan adalah: Pengurangan isi kemasan: Beras yang dikemas dengan label 5 kilogram, nyatanya hanya berisi sekitar 4,5 kilogram. Praktik ini menipu konsumen secara masif.

Pengoplosan beras medium menjadi premium: Beras kualitas menengah dicampur dan dikemas sebagai beras premium, lalu dijual dengan harga tinggi, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Modus seperti ini dinilai sebagai penipuan massal yang menyebabkan harga beras naik meskipun stok nasional mencapai rekor tertinggi, yakni 4 juta ton. 

BACA JUGA:Mantap! Herman Deru Distribusikan Beras Premium untuk ASN dan Honorer, Komitmen Serap Hasil Petani Sumsel

BACA JUGA:Heboh Beras Premium Oplosan, Wabup Netta Indian Tinjau Pabrik PT Wilmar dan Kaget Temukan Ini!

Hal ini turut memperparah kondisi ekonomi rakyat, terutama di daerah lumbung pangan seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara.

Presiden Prabowo dalam peluncuran program Koperasi Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, menyatakan bahwa praktik kecurangan ini adalah bentuk penghianatan kepada rakyat dan negara.

Prabowo mengungkapkan bahwa terdapat penggilingan padi besar yang meraup keuntungan hingga Rp2 triliun per bulan dari praktik ilegal tersebut.

“Kalau mereka tidak patuh pada aturan negara, saya akan sita, dan akan saya serahkan kepada koperasi untuk dikelola demi kesejahteraan petani,” tegas Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden meminta Jaksa Agung dan Kapolri untuk segera mengusut tuntas dan menindak tegas para pelaku.

212 Merek Beras Terindikasi Oplosan

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan mengungkapkan adanya 212 merek beras yang diduga melakukan pelanggaran mutu dan takaran. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait