MEMBINGUNGKAN Laporan Kecelakaan Air India AI 171, Kurang Transparansi Picu Spekulasi

Laporan Awal Kecelakaan AI 171 Dikecam: Mengapa Penjelasan AAIB belum Lengkap?,--
Diketahui, sejak kecelakaan itu pesawat Air India AI 171 terjadi, pemerintah dan pihak berwenang hampir tidak pernah memberikan informasi secara terbuka.
Hanya ada satu konferensi pers resmi dari Kementerian Penerbangan Sipil (MoCA) yang digelar dua hari setelah kecelakaan pesawat Air India AI 171, itu pun tanpa sesi tanya jawab. Setelahnya, hanya ada beberapa siaran pers tanpa isi mendalam.
Akibatnya, masyarakat mengisi kekosongan informasi itu dengan spekulasi. Mulai dari menyalahkan pilot pesawat Air India AI 171, perusahaan penerbangan, produsen pesawat, hingga pembuat mesin Air India.
Tanpa kejelasan, siapa pun bisa jadi kambing hitam. Di sinilah efek Rashomon terjadi: fakta yang sama bisa dipahami secara berbeda-beda karena tidak ada satu narasi yang utuh dari pihak resmi.
BACA JUGA:AJAIB, Satu Penumpang di Kursi 11A Selamat dalam Tragedi Kecelakaan Pesawat Air India di Ahmedabad
Selain potongan percakapan yang menggantung itu, laporan awal juga mencatat bahwa kedua sakelar bahan bakar berpindah dari mode RUN ke CUTOFF hanya dalam selisih satu detik.
Banyak pilot dan teknisi mengatakan, waktu sesingkat itu sangat sulit dicapai jika dilakukan secara manual. Maka muncul dugaan lain: apakah ini akibat gangguan sistem pesawat Air India AI 171?
Pesawat Boeing 787, seperti yang digunakan Air India dalam penerbangan ini, sangat bergantung pada sistem elektronik.
Ada banyak komponen penting seperti FADEC (Full Authority Digital Engine Control), sistem kelistrikan pesawat, dan bahkan perangkat lunak yang mengatur dorongan mesin.
Tapi anehnya, laporan tidak menyebutkan bagaimana kondisi sistem-sistem ini sebelum atau saat kecelakaan pesawat Air India AI 171.
Beberapa ahli menyebutkan bahwa kemungkinan kesalahan bisa berasal dari sistem seperti TCMA (Thrust Control Malfunction Accommodation) atau jaringan kabel kelistrikan pesawat (EWIS), yang bisa saja rusak karena usia atau pemasangan yang tidak sempurna.
Laporan awal ini juga tidak memberikan rekomendasi teknis apa pun kepada operator Boeing 787 lain di dunia.
Padahal, dalam kasus kecelakaan Ethiopian Airlines pada 2019, pemerintah setempat dengan cepat merilis transkrip rekaman kokpit dan mengeluarkan peringatan global.
Dalam kasus pesawat Air India AI 171, tidak ada langkah preventif seperti itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: