Tersangka Korupsi Pasar Cinde Cabut Gugatan Praperadilan, Ada Apa dengan Raimar Yousnaidi?

BACA JUGA:Diam-Diam Kejati Sumsel Geledah Rumah Para Tersangka Korupsi Pasar Cinde, Mobil Kacab PT Magna Beatum Disita

Mereka berargumen bahwa Raimar, hanyalah pejabat cabang tanpa kewenangan strategis dalam pengambilan keputusan proyek.

Lebih jauh, tim kuasa hukum juga mengungkap bahwa Direktur PT Magna Beatum yang seharusnya memegang tanggung jawab penuh, telah meninggal dunia.

Raimar Yousnaidi tersangka korupsi Pasar Cinde Palembang mendadak cabut gugatan praperadilan--

Namun, hanya berselang tiga hari, gugatan itu tiba-tiba dicabut. Fakta ini menimbulkan spekulasi di publik: ada apa sebenarnya di balik keputusan mendadak ini?

Kejanggalan semakin terasa karena gugatan praperadilan ini sejatinya menjadi salah satu peluang hukum bagi Raimar untuk membantah penetapan status tersangka.

Padahal, ia didakwa bersama empat nama besar lain dalam kasus yang merugikan negara hampir Rp1 triliun, termasuk mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo.

Proyek revitalisasi Pasar Cinde, yang awalnya ditujukan untuk meningkatkan nilai ekonomi kawasan strategis di jantung Palembang, justru berubah menjadi proyek bermasalah yang mangkrak dan menyisakan kerugian besar.

Nilai terbesar dalam potensi kerugian negara disebut berasal dari hilangnya nilai aset cagar budaya yang ditaksir mencapai Rp892 miliar.

Hingga kini, Kejati Sumsel terus mengembangkan penyidikan. Aliran dana, peran masing-masing tersangka, hingga keterlibatan pihak lain masih terus ditelusuri.

Pencabutan gugatan praperadilan oleh Raimar Yousnaidi, alih-alih meredakan perhatian publik, justru membuka ruang pertanyaan baru.

Apakah ada tekanan, strategi hukum, atau negosiasi tertentu di balik langkah ini? Ataukah ini sinyal bahwa Raimar siap menghadapi proses pembuktian di sidang pokok perkara?

Yang jelas, babak baru kasus korupsi Pasar Cinde ini belum berakhir. Dan publik masih menanti jawaban dari teka-teki yang satu ini.

Sumber: