Pakai Visa Haji Furoda, IRT di Banyuasin Dideportasi Arab Saudi, Hanya Transit dari Bandara ke Bandara

"Kerabatnya juga lebih dulu berangkat haji dengan visa Furoda. Untuk harga pemberangkatan Haji Furoda yang dipatok oleh Selapan Tour terbilang lebih murah," jelasnya.

Hal itulah yang membuat Epen pada Juni 2024 mendaftarkan dirinya ke Selapan Tour. 

BACA JUGA:Nah Loh! Seorang Pria WNA Asal Belanda Dideportasi Imigrasi Palembang, Kasusnya Bikin Geleng Kepala

BACA JUGA:Bule Australia Ludahi Imam Masjid di Bandung Akhirnya Dideportasi

‎"Awalnya tak pernah curiga, bahkan desas desus larangan visa furoda yang sudah berkembang kemana-mana juga tak diketahuinya. Bahkan klien kami sudah mengikuti manasik bersama dengan calon haji reguler di Palembang," beber Prengki.

Saat tiba jadwal keberangkatan, korban mengaku juga tidak menaruh curiga. Ada 3 orang mendampingi mereka salah satunya pemilik Selapan Tour.

Ditambahkan korban ‎Epen, pada kesepakatan awal dia bersama dengan 2 korban lainnya akan diberangkatkan melalui rute Palembang Jakarta lalu ke Jeddah Arab Saudi. 

‎"Kami mulai curiga setelah diberangkatkan ke Jakarta, tidak langsung diterbangkan ke Jedah. Malah transit ke beberapa bandara lainnya dengan alasan ada jemah lainnya yang akan berangkat bersama," ujar korban.

BACA JUGA:Bule Bugil di Pohon Sakral Akan Dideportasi Usai Diperiksa Polda Bali

BACA JUGA:6 Bulan Jadi Tenaga Pengajar di Palembang, WNA Sudan Dideportasi

Pada tanggal 13 Mei, korban berangkat dari Palembang ke Jakarta da kemudian dibawa ke Pekanbaru, karena ada jemaah. 

"Ternyata di sana ada anak dan istrinya. Dari sana kami dibawa ke Malaysia dan menginap satu malam," kata korban lagi. 

‎Lalu, keesokan harinya pada Rabu 14 Mei 2025, korban diberangkatkan ke Doha Qatar. "Alasannya jemaah yang di Pekanbaru telah berada di Qatar," tambahnya. 

Kecurigaan semakin kuat, karena rute pemberangkatan yang dijanjikan tidak sesuai kesepakatan.

BACA JUGA:Bule Rusia Dideportasi, Ada Apa?

Sumber: