WAJIB Anda Ketahui, Begini Fakta dan Dampak Perang Iran-Israel 2025 Selama 12 Hari

Bandara Israel yang menjadi sasaran rudal kini telah beroperasi normal usai gencatan senjata Perang Iran - Israel.--
Negara Israel, dengan dukungan Amerika Serikat(AS), melancarkan serangan besar-besaran ke Iran.
Sasaran utamanya adalah fasilitas nuklir di Natanz dan Esfahan, situs militer strategis, serta gedung-gedung perumahan di Teheran.
Beberapa jenderal tinggi dan ilmuwan nuklir Iran juga menjadi korban pembunuhan.
Serangan Israel tersebut tentu mengejutkan publik Iran, yang sedang bersiap mengikuti putaran keenam negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan 22 gelombang serangan rudal dan drone ke wilayah pendudukan, dengan rentetan terakhir terjadi beberapa menit sebelum kesepakatan penghentian perang pada 24 Juni.
Amerika Serikat (AS) awalnya mengklaim tidak terlibat, namun dua hari sebelum perang berhenti, mereka secara langsung menyerang situs nuklir Iran di Natanz, Esfahan, dan Fordow.
Balasanya Iran menyerang pangkalan AS yang berada di Qatar.
Perang Iran-Israel semakin heboh dan ketagangan mewarnai kawasan Timur tengah. Termasuk narasi pembatalan Qatar menjadi tuan runah Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Alasan Israel dan AS Menyerang Iran
Israel dan Amerika Serikat (AS) berdalih bahwa serangan mereka ditujukan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Namun, argumen ini dipertanyakan karena laporan intelijen AS sendiri, yang dirilis beberapa pekan sebelum serangan, menyebutkan Iran tidak dekat dengan kemampuan senjata nuklir dan tidak menunjukkan indikasi ingin memiliterisasi program nuklirnya.
Lembaga Energi Atom Internasional (IAEA) juga tidak menemukan bukti Iran bergerak ke arah pengembangan senjata nuklir.
Banyak analis meyakini bahwa tujuan utama dari serangan ini adalah "perubahan rezim" di Iran.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: