Krisis Penerbangan di Timur Tengah, Bandara Tutup dan Ribuan Penumpang Terjebak Akibat Konflik Israel-Iran

Krisis Penerbangan di Timur Tengah, Bandara Tutup dan Ribuan Penumpang Terjebak Akibat Konflik Israel-Iran

Israel telah menutup Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv hingga pemberitahuan lebih lanjut, meninggalkan lebih dari 50.000 wisatawan Israel yang terjebak di luar negeri.--

SUMEKS.CO- Konflik antara Israel dan Iran menyebabkan sebagian bandara di wilayah Timur Tengah, dan berdampak pada ribuan penumpang terjebak, kibat maskapai mengurangi operasionalnya. 

Ya. Serangan udara Israel dimulai pada akhir pekan lalu dan dibalas oleh Iran, telah mengakibatkan penutupan kawasan udara di beberapa negara, termasuk Iran, Israel, Irak, dan bagian Lebanon. 

Terbaru Selasa 17 Juni 2025 tadi pagi Iran menyerang kota Herzliya Israel. Sejumlah warga Israel terlihat mengalami luka-luka. Sekitar 20 rudal balisktik diluncurkan ke Israel dalam serangan Iran. 

Serangan ini dikomandoi oleh Mayor Jenderal Ali Shadmani Komando Darurat Militer Iran, menggantikan pendahulunya mayor Jenderal Gholam Ali Rasyid yang terbunuh pada Jumat dalam serangan Israel Jumal Malam.

Situasi panas ini menyebabkan banyak penerbangan dibatalkan atau dibatalkan secara total, meninggalkan para penumpang terperangkap tanpa solusi yang jelas.

BACA JUGA:Begini Maksud Donald Trump Serukan Evakuasi Tehran, Ketegangan Israel-Iran Meningkat

BACA JUGA:Presenter TV Iran Sahar Emami Tetap Mengudara Meski Kantornya Dihantam Bom Zionis

Ya. Serangan besar Israel terhadap Iran dimulai pada hari Jumat lalu, dengan serangan itu menghancurkan fasilitas-fasilitas penting, termasuk fasilitas pengayaan nuklir di dekat Qom.

Sebagai balasan, Iran melancarkan serangan menggunakan drone dan rudal yang menyasar berbagai target di Israel. 

Konflik ini telah mengakibatkan gangguan besar pada penerbangan di seluruh kawasan, dengan banyak bandara yang terpaksa menutup operasional mereka.

Aimal Hussein, pengusaha asal Afghanistan berusia 55 tahun, sedang menginap di sebuah hotel di provinsi Qom, Iran, ketika serangan Israel menghantam daerah tersebut. 

"Penerbangan, pasar, semuanya ditutup, dan saya tinggal di ruang bawah tanah sebuah hotel kecil," kata Hussein  Pengusaha ini berusaha pergi ke perbatasan dengan taksi, tetapi taksi sangat sulit ditemukan.

Serangan-serangan ini telah mengakibatkan gangguan yang sangat besar pada transportasi udara, dengan bandara-bandara utama di Timur Tengah menghentikan penerbangan mereka atau mengurangi operasionalnya drastis. 

Menurut ahli keselamatan penerbangan dan pilot pensiunan, John Cox, efek domino dari penutupan bandara ini sangat besar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: