Krisis Penerbangan di Timur Tengah, Bandara Tutup dan Ribuan Penumpang Terjebak Akibat Konflik Israel-Iran

Israel telah menutup Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv hingga pemberitahuan lebih lanjut, meninggalkan lebih dari 50.000 wisatawan Israel yang terjebak di luar negeri.--
"Ada ribuan penumpang yang tiba-tiba tidak berada di tempat seharusnya, kru pesawat yang tidak berada di tempat seharusnya, dan pesawat yang tidak berada di tempat seharusnya," jelasnya.
Israel telah menutup Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut, meninggalkan lebih dari 50.000 wisatawan Israel yang terjebak di luar negeri.
Penerbangan dari maskapai penerbangan Israel telah dipindahkan ke Larnaca, Siprus. Zvika Berg, penumpang yang sedang dalam penerbangan El Al dari New York menuju Israel, tiba-tiba mendapat pesan dari pilot bahwa pesawatnya dialihkan ke Larnaca.
Sekarang dia sedang menunggu di hotel di Larnaca sambil berbicara dengan istrinya yang berada di Yerusalem. "Saya bingung apa yang harus dilakukan," katanya.
Di sisi lain, Iran juga menangguhkan penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Imam Khomeini di Tehran setelah serangan udara Israel menghancurkan Bandara Mehrabad yang juga digunakan untuk penerbangan domestik dan fasilitas militer Iran.
Meskipun ruang udara di Lebanon dan Yordania masih terbuka sebagian, bandara-bandara di kedua negara tersebut dipenuhi kekacauan.
Banyak penumpang yang terjebak di bandara, baik lokal maupun internasional, dengan penerbangan yang dibatalkan atau ditunda. Situasi ini semakin buruk menjelang musim liburan musim panas yang sibuk.
Beirut-Rafic Hariri International Airport di Lebanon, meskipun masih beroperasi sebagian, mengalami banyak pembatalan penerbangan.
Rehab Rashid, seorang warga negara Swedia, terlihat menunggu di area keberangkatan bandara pada 16 Juni 2025, bersama barang-barangnya, terjebak dalam gangguan jadwal akibat konflik Israel-Iran.
Banyak mahasiswa internasional, terutama dari India dan Irak, yang terjebak di Iran dan tidak bisa kembali ke negara asal mereka.
BACA JUGA:Warning Ratusan WNI di Iran, Begini Update Perang Israel vs Iran Hari KeempatBACA JUGA:Serangan Rudal Iran Gelombang ke-9, Picu Kebakaran Hebat di Haifa Israel, Bagaimana Sikap Arab Saudi?
Arsalan Ahmed, seorang mahasiswa kedokteran asal India yang terjebak di Tehran, menggambarkan ketakutannya terhadap serangan udara yang terjadi di sekitarnya. "Itu sangat menakutkan apa yang kami tonton di televisi," kata Ahmed. "Namun, yang lebih menakutkan adalah ledakan yang menggelegar."
Di Irak, bandara-bandara telah ditutup, dan banyak warga Irak yang terjebak memilih untuk pergi melalui jalur darat. Yahia Al-Suraifi, seorang mahasiswa Irak yang sedang belajar di Tabriz, Iran, menceritakan perjalanan berbahaya mereka ke perbatasan Irak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: