Sholat Idul Adha di Jembatan Ampera: Pengalaman Pertamaku di Tengah Ribuan Jemaah Masjid Agung Palembang

BACA JUGA:BRI Dukung UMKM dan Ekonomi Kerakyatan Lewat Desa BRILiaN, Batik Parang Kaliurang Jadi Sorotan

BACA JUGA:BRI Menanam – Grow dan Green: Komitmen Nyata BRI Dukung Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup

Suasana terasa hening meski sesekali terdengar celoteh anak-anak kecil dan suara kamera para fotografer yang mengabadikan momen.

Saya sempat berbincang dengan beberapa jemaah. Pak Awansyah, misalnya, datang bersama istri dan lima anaknya ia mengatakan jika ini merupakan rutinitas di hari raya di keluarganya.

"Sudah jadi tradisi keluarga kami tiap tahun salat di sini. Supaya anak-anak punya kenangan dan semangat ibadah yang kuat," ujarnya.

Lain lagi dengan Alesya, jemaah muda asal Tulung Selapan merasakan momen pertamanya salat raya di sekisaran Ampera sama seperti saya.

BACA JUGA:200 Ribu Lebih Jemaah Haji Indonesia Khusyu Berzikir dan Berdoa Wukuf di Arafah

BACA JUGA:Kemenkum Resmikan 5.008 Pos Bantuan Hukum di Desa dan Kelurahan Seluruh Indonesia

"Baru kali ini sholat di Masjid Agung. Ramainya luar biasa, tapi suasananya adem dan bikin tenang," katanya sambil tersenyum. Hal ini pun bisa saya rasakan.

Pagi inipun. Jembatan Ampera bukan hanya ikon kota, ia menjadi saksi dari ribuan hati yang bersujud bersama. Masjid Agung bukan hanya tempat ibadah, tapi ruang penyatuan yang memeluk semua kalangan dalam kekhusyukan.

Saya pulang dengan hati penuh rasa syukur. Idul Adha kali ini bukan sekadar perayaan. 

Ia adalah pengalaman spiritual, sosial, dan emosional yang menyatu dalam satu pagi, yang akan saya kenang sepanjang hidup.

BACA JUGA:Bupati dan Wabup Ogan Ilir Laksanakan Salat Idul Adha 1446 Hijriah di Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai

BACA JUGA:Idul Adha 1446 H di Masjid Raya CGC: 14 Sapi dan 13 Kambing Jadi Simbol Ketulusan Umat

Untuk pulang, saya dan dua teman memutuskan menggunakan LRT Palembang, layanan kereta api ringan yang kini jadi salah satu ikon transportasi kota ini. 

Sumber: