BPDP dan Ditjenbun Dukung AKPY Beri Pelatihan Petani Sawit di Sumsel Tingkatkan Kompetensi

BPDP dan Ditjenbun Dukung AKPY Beri Pelatihan Petani Sawit di Sumsel Tingkatkan Kompetensi

AKPY dibantu BPDP dan Ditjenbun tingkatkan kompetensi petani sawit di Sumsel.-Dok.Sumeks.co-

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) petani sawit sangat diperlukan agar dapat meningkatkan produktivitas, kualitas hasil, dan keberlanjutan usaha perkebunan kelapa sawit. 

Dengan SDM kompeten, petani dapat mengelola kebun secara lebih efisien, dan beradaptasi dengan tantangan yang ada.

Atas dasar itulah, program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) melalui pelatihan kembali diadakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Ditjen Perkebunan (Kementerian Pertanian), dengan melibatkan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) sebagai mitra penyelenggara.

Pada kesempatan ini, AKPY kembali menyelenggarakan dua pelatihan yaitu Teknis Budidaya Kelapa Sawit, yang diikuti 123 peserta dari kabupaten Musi Rawas. Sedangkan untuk pelatihan Manajemen & Administrasi Keuangan, diikuti 32 peserta dari kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Kedua pelatihan diadakan pada (Rabu – Minggu/21 – 25 Mei 2025), tepatnya di salah satu hotel di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). 

BACA JUGA:AKPY, BPDP dan Ditjenbun Bekali Petani Sawit di Sumsel, Budidaya Berkelanjutan Tingkatkan Produktivitas

BACA JUGA:BPDP Buka Program Mahasiswa Sawit 2025, Beri Edukasi Interaktif Potensi Perkebunan Sawit di Sumsel

Sebagai informasi, sebelumnya AKPY telah menuntaskan dua pelatihan petani sawit (Teknis Budidaya Kelapa Sawit dan Manajemen & Administrasi Keuangan) yang diikuti 144 peserta dari kabupaten Muara Enim dan Musi Rawas Utara.

Direktur AKPY, Dr. Sri Gunawan, SP.MP, mengatakan mengapa pelatihan petani sawit sebagai program Pengembangan SDM PKS oleh BPDP dan Ditjen Perkebunan diadakan? Komoditas kelapa sawit adalah komoditas global dan kebun terluas di dunia ada di Indonesia. 

Kurang lebih 41% luas perkebunan sawit di Indonesia dikelola oleh petani (rakyat). Namun, dari luasan tersebut tidak sedikit menghadapi permasalahan.

“Di antara produktivitas rendah, salah satu penyebabnya penggunaan bibit palsu. Permasalahan lain, soal pemeliharaan mulai dari aplikasi pupuk dan pemilihan pupuk yang belum menggunakan standar yang pas.

Selanjutnya yaitu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Lalu, masalah pengelolaan administasi keuangan kelembagaan petani,” ujarnya, saat menyampaikan sambutan, Kamis 22 Mei 2025.

BACA JUGA:Terungkap, Direktur PT DAM Afen Tersangka Korupsi Izin Kebun Sawit Ternyata 'Tauke' Sawit Ternama di Bangka

BACA JUGA:AKPY, BPDP dan Ditjenbun Bekali Petani Sawit di Sumsel, Budidaya Berkelanjutan Tingkatkan Produktivitas

“Untuk menghadapi permasalahan di atas akan disampaikan solusi dan strateginya, dalam pelatihan. Agar pengelolaan kebun dan kelembagaan petani lebih sehat dari sisi Manajemen & Administrasi Keuangan. Dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas kebun rakyat dan kesejahteraan petani,” imbuh Dr. Sri Gunawan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait