Rifin Dengdeng Mulai Pulih, Bersikap Sopan, dan Akui Konsumsi 'Narkoboy' Demi Bertahan Hidup

Rifin Dengdeng Mulai Pulih, Bersikap Sopan, dan Akui Konsumsi 'Narkoboy' Demi Bertahan Hidup

Rifin Dengdeng Mulai Pulih, Bersikap Sopan, dan Akui Konsumsi 'Narkoboi' Demi Bertahan Hidup--

BACA JUGA:Bukan Hanya Rifin Dengdeng, Berikut Deretan Rekam Jejak Teh Novi Aktivis Sosial Bak Cahaya Bagi ODGJ

Sebelum mengalami keterpurukan mental, Rifin dikenal sebagai sosok yang periang dan memiliki bakat seni. Namun, tekanan hidup dan berbagai pengalaman traumatis membuatnya berubah drastis.

Penampilannya yang meniru gaya perempuan bukan semata-mata bentuk ekspresi bebas, melainkan bagian dari pergulatan batin dan luka psikologis yang belum sembuh.


Meski akui pakai Narkoboi saat itu, sikap sopan Rifin Dengdeng membuat warganet salut--

Sayangnya, masyarakat lebih sering memilih untuk menghakimi ketimbang mencoba memahami latar belakang perubahan Rifin.

Beruntung, masih ada sosok seperti Teh Novi, aktivis kemanusiaan yang tak hanya memberi bantuan materi, tetapi juga pendampingan psikologis, spiritual, dan sosial kepada orang-orang yang terpinggirkan.

BACA JUGA:Implan Pecah, Rifin Dendeng Dibawa Teh Novi Buat Diobati Bukan Untuk Dieksploitasi

BACA JUGA:Heboh Video Rifin Dendeng Diwawancara Aper RSJ Beredar Luas, Teh Novi Pertanyakan Kode Etik

Teh Novi telah lama bergerak di bidang sosial, khususnya dalam membantu individu dengan gangguan kesehatan jiwa dan masalah sosial lainnya.

Baginya, kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang tak boleh diabaikan. Ia percaya bahwa setiap individu, seperti Rifin, berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya.

"Kita tidak bisa hanya menilai orang dari luarnya saja. Setiap orang punya cerita, dan banyak dari mereka hanya butuh didengar dan didampingi," ungkap Teh Novi dalam salah satu unggahan sebelumnya.

Kini, kisah antara Rifin Dengdeng dan Teh Novi menjadi simbol harapan. Di tengah era digital yang penuh dengan penghakiman instan, kehadiran Teh Novi menunjukkan bahwa empati dan kemanusiaan masih hidup. 

Bahwa masih ada orang-orang yang rela turun tangan, bukan hanya menonton dari kejauhan.

Perjalanan Rifin belum selesai, tapi langkah awalnya menuju pemulihan sudah dimulai. Dan dengan dukungan yang tepat, tak ada yang tak mungkin untuk berubah menjadi lebih baik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: