Skincare Rp30 Ribuan, Tapi Bikin Glowing Gila!

Skincare Rp30 Ribuan, Tapi Bikin Glowing Gila!

Skincare 30 Ribuan, Tapi Bikin Glowing Gila!--

Jika dulu popularitas ditentukan oleh endorse selebritas dan kemasan mewah, kini validasi datang dari review real tanpa filter, video before-after jujur, dan honest review tanpa skrip. 

Algoritma TikTok ikut berperan besar menyebarkan tren ini, menciptakan ledakan viral hanya dalam waktu semalam. 

Bahkan, banyak produk yang langsung sold out begitu satu video FYP meyakinkan ribuan orang bahwa glowing itu bisa dicapai dengan Rp30 ribuan.

BACA JUGA:Waspada! Ini Ciri-ciri Skincare Overclaim, Jangan Sampai Kemakan Iklan

BACA JUGA:Modus Penipuan Baru! Eko Rugi Ratusan Juta Gegara Janji Manis Bisnis Lakban Daviena Skincare Palembang

Yang bikin tren ini makin kuat adalah munculnya komunitas-komunitas “budget skincare enthusiast”, baik di Twitter (X) maupun Discord, tempat para remaja dan mahasiswa saling berbagi tips hemat tanpa harus kompromi dengan kualitas. 

Dari sini muncul rekomendasi layering murah, mix and match antarproduk lokal, sampai strategi belanja pas diskon midnight sale.

Namun perlu dicatat, meski murah, tidak semua produk cocok untuk semua jenis kulit. 

Beberapa dermatolog tetap mengingatkan agar memilih produk yang sudah ber-BPOM dan memahami kandungan bahan aktif yang sesuai kebutuhan. 

BACA JUGA:Tips Terhindar dari Skincare Abal-abal, Perhatikan Beberapa Hal Ini Jika Mau Kulit Aman

BACA JUGA:BPOM Akhirnya Tangguhkan Pabrik Mafia Skincare, Doktif Bersorak Lega

Tapi secara umum, tren ini berhasil mendobrak stigma bahwa skincare bagus harus mahal. 

Justru dari keterbatasan budget, muncul kreativitas dan eksperimen yang membuka jalan bagi banyak Gen Z menemukan skincare holy grail mereka.

Fenomena skincare Rp30 ribuan ini bukan cuma soal kulit glowing, tapi tentang bagaimana Gen Z mendefinisikan ulang standar kecantikan dan cara konsumtif mereka sendiri. 

Ini tentang mengambil kendali, mencari cara paling efisien untuk merawat diri, dan membuktikan bahwa kualitas tak selalu sebanding dengan harga. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: