Trump Digugat Pengusaha AS, Indonesia Pilih Diplomasi Hadapi Tarif Impor

Trump Digugat Pengusaha AS, Indonesia Pilih Diplomasi Hadapi Tarif Impor

Trump Digugat Pengusaha AS, Indonesia Pilih Diplomasi Hadapi Tarif Impor--

BACA JUGA:Berikut Deretan Emiten Terdampak Tarif Impor 'Brutal' Trump, Industri di Indonesia Makin Terancam

Fields menegaskan bahwa langkah Trump adalah upaya untuk melindungi pelaku usaha dan pekerja AS dari eksploitasi perdagangan, khususnya oleh Tiongkok.

Gugatan serupa sebelumnya juga diajukan oleh kelompok hak sipil New Civil Liberties Alliance (NCLA) pada awal April.


Perang Dagang Trump Mengguncang Dunia Pasca Tetapkan Tarif Impor Brutal: Indonesia Terpukul, Tapi Ada Peluang Tersembunyi--

Gugatan tersebut mewakili perusahaan asal Florida, Simplified, yang merasa dirugikan akibat tarif impor terhadap produk Tiongkok.

Dalam pernyataannya, NCLA menuduh Trump telah menyalahgunakan kewenangan darurat dan melanggar prinsip pemisahan kekuasaan dalam konstitusi.

Sementara itu, kebijakan perang dagang Trump turut berdampak pada negara-negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia.

Alih-alih menempuh jalur hukum atau perlawanan diplomatik terbuka, pemerintah Indonesia memilih langkah negosiasi.

Dalam upaya meredakan tekanan tarif impor dari AS, Indonesia menawarkan pembelian produk-produk asal AS senilai US$19 miliar atau sekitar Rp318,9 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa proposal pembelian ini diajukan dalam pertemuan bilateral dengan pejabat AS di Washington DC pada pertengahan April. 

"Rencana Indonesia adalah mengkompensasikan ketimpangan neraca ekspor-impor yang nilainya sekitar US$18 miliar hingga US$19 miliar," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta beberapa waktu lalu.

Strategi ini, diharapkan dapat meredakan ancaman tarif tambahan yang berpotensi merugikan sektor ekspor Indonesia.

Meski dinilai pragmatis, pendekatan tersebut juga menuai kritik karena dianggap terlalu kompromistis terhadap tekanan eksternal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: