Penyakit Ngorok pada Hewan Ternak di Kabupaten OKI Terkendali
Kabid Kesehatan Hewan, Sadi Purwanto SP. Foto : Niskiah/Sumeks.Co--
Mengenai obat-obatan, vitamin ini, lanjut Sadi, pihaknya mendistribusikannya ke puskeswan yang tersebar di Kabupaten OKI.
"Obat-obatan, antibiotik dan vitamin diberikan ke kelompok ternak secara gratis. Kita ada 5 puskeswan," terang Sadi.
BACA JUGA:Kerbau Mati Mendadak, Ini Cara Peternak OKI Selamatkan Hewan Ternak dari Wabah Mematikan
BACA JUGA:LUAR BIASA! 74.391 Ekor Hewan Ternak Sudah Divaksin PMK, Kabupaten OKI Terima Penghargaan
Ditambahkan Sadi, kelima puskeswan yang tersebar Kayuagung, Pampangan, Pedamaran Timur, Lempuing dan Mesuji Raya.
Untuk diketahui, penyakit ngorok disebabkan oleh bakteri yang bernama Pasteurella multocida. Penyakit ini secara medis disebut Septicaemia epizootica.
Jadi penyebabnya bukan virus. Bakteri itu menyerang saluran pernapasan pada hewan ternak. Hal itu yang menyebabkan penyakit itu terkenal dengan nama penyakit ngorok.
Tidak hanya pada sistem pernapasan, penyakit itu dapat menyerang sistem lain seperti sistem pencernaan.
BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Siapkan Sanksi untuk Pemilik yang Masih Meliarkan Hewan Ternak
BACA JUGA:Bencana Alam di Merapi Selatan Lahat, Sawah dan Kebun Rusak, Hewan Ternak Ikut Mati
Penyakit itu juga dikenal sebagai Septicaemia hemorrhagica, dan bisa menyebabkan pendarahan pada ternak.
Bakteri itu pada sapi atau kerbau menyerang pada saluran napas, selain itu juga menyerang pada organ organ lain.
Dimana seluruh bagian dari tubuh ternak bisa terserang penyakit ini. Bisa menimbulkan pendarahan seperti pada sistem pencernaan, bawah kulit, hingga saluran napas.
Adapun gejala yang bisa terjadi adalah bunyi pernapasan ngorok pada hewan ternak. Tapi ternyata gejala pada hewan ternak yang mengalami penyakit ini cenderung berbeda.
BACA JUGA:Kepergok, Pencuri Hewan Ternak di Banyuasin Langsung Tembak Korban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: