WADUH, Pemandu Jemaah Umroh Pakai Radio Transmitter ‘Ditangkapi’ di Arab Saudi, Ternyata Ini Penyebabnya?
Pemandu jemaah umroh pakai radio transmitter ‘ditangkapi’ di Arab Saudi. foto: Isya Muhammad.--
Intinya pelajari manasik, mothowif hanya pembimbing.
“Tetap ibadah kalian adalah kalian yang beribadah kepada Allah,” tandasnya.
BACA JUGA:Telkomsel Hadirkan Paket RoaMAX Umroh, Layanan Komunikasi Tanpa Batas untuk Jemaah di Tanah Suci
Di kolom komentar ramai netizen yang menanggapi penjelasan Isya Muhammad, diantaranya:
“Alhamdulillah, aku pas november 2024 masih bisa pake transmitter. semoga diberlakukan lagi boleh, biar memudahkan,” ungkap akun @nisa.
“Semoga itu artinya harapan dan doa. Jadi penggunaan transmiter yang makin massive itu ternyata mengganggu Device komunikasi Pihak pengurus di Mekkah,” kata @LNH.
“Bisa2 salah ucap kalo ga pake transmitter, bahasa arab beda dikit artinya beda jauh, seprti HUSNUL dan KHUSNUL,” komentar @Halimah.Sidoarjo.
BACA JUGA:5 Penggali Kubur dan Pemandi Jenazah di Prabumulih Terima Hadiah Umroh Gratis dari Kapolda Sumsel
“Emang apa bedanya? Di dalam penulisan indonesianya bisa berbeda tapi penyebutan dalam hijaiyahnya sama,” jawab @Surya Tirta
“Beda dong, kalau husnul pakai huruf haa' kalau khusnul pakai huruf khaa',” terang @Zzahh.
“transmitter apa ya,” tanya akun @sukma ishadi.
Pemilik akun @Jo coba menjawab:
“transmitter biasanya dipake jamaah buat bisa denger arahan dari pembimbingnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: