Rektor Universitas Bina Darma Hadiri Pertemuan Bersejarah Kemdiktisaintek di Kampus Tsinghua Southeast Asia

SUMEKS.CO - Kabar membanggakan datang dari Universitas Bina Darma. Rektor Universitas Bina Darma, Prof. Dr. Sunda Ariana, M.Pd., M.M., baru saja memenuhi undangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk menghadiri pertemuan bergengsi yang berlangsung di Kampus Tsinghua Southeast Asia, Kura-Kura Bali.

Acara ini mengundang 100 rektor terpilih dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Bina Darma, dalam upaya memperkuat kolaborasi global di bidang sains dan teknologi.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk fisikawan terkemuka dunia, yang diundang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Pertemuan ini menjadi momen penting bagi Universitas Bina Darma yang terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendorong kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.

BACA JUGA:UMKM Jambi Bangkit! Universitas Bina Darma Dorong Kreativitas Digital Lewat Pelatihan Inovatif

BACA JUGA:Perkemahan Penerimaan Tamu Racana/Pramuka Ke-VII di Universitas Bina Darma Palembang Berjalan Sukses

Acara ini merupakan bagian dari langkah strategis Kemdiktisaintek untuk meningkatkan kualitas ekosistem sains dan teknologi di Indonesia.

Dengan mengundang para pemangku kepentingan dari sektor pendidikan, penelitian, dan industri, Kemdiktisaintek berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas sektoral.

Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung penelitian dan inovasi yang relevan dengan tantangan global.

Salah satu sorotan utama dalam pertemuan ini adalah kehadiran pembicara ternama di dunia sains dan teknologi.

BACA JUGA:Universitas Bina Darma Ikut Partisipasi di Ajang OSC dan Indonesia Rektor Forum 2024

BACA JUGA:Universitas Bina Darma Raih Prestasi Gemilang Masuk Klaster Utama Kinerja Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Dr. Robert Myers, Direktur Eksekutif Perimeter Institute (2019-2024), menjadi pembicara utama. Dalam sesi kuliah umumnya, Dr. Myers memaparkan pengalamannya membangun ekosistem riset yang melibatkan sinergi antara pemerintah dan publik di Kanada. Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan dampak yang nyata dalam dunia sains.

Tidak kalah menarik, Mike Lazaridis, pendiri Research in Motion (Blackberry), turut berbicara mengenai pentingnya investasi dalam penelitian ilmiah.

Sumber: