Kapolrestabes Semarang Diduga Hendak Tutupi Kasus Kematian Siswa SMKN 4, Praktisi Hukum Sebut Arogan

Kapolrestabes Semarang Diduga Hendak Tutupi Kasus Kematian Siswa SMKN 4, Praktisi Hukum Sebut Arogan

Praktisi Hukum, Saor Siagian, menyebut ada upaya Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, untuk menutupi kematian siswa SMKN 4 Semarang, GRO, oleh anggotanya. --

"Parahnya lagi, Kapolrestabes juga melibatkan koordinator wartawan untuk mengawal kasus ini supaya tidak terekspose ke media," lanjutnya lagi.

Berdasarkan informasi yang didapat oleh Saor, bahwa Kapolrestabes ini mengajak koordinator wartawan supaya membujuk keluarga korban. 

Yakni, dengan cara membujuk keluarga korban supaya dapat menerima dengan ikhlas kematian siswa SMKN 4 Semarang ini, pasca ditembak polisi. 

"Seorang Kapolrestabes seharusnya berempati terhadap keluarga korban penembakan, bukan meminta mengikhlaskan," tegasnya. 

BACA JUGA:Praktisi Hukum Pilkada Tanggapi Pidana Bagi Anggota DPRD yang Ikut Kampanye

BACA JUGA:Kasus Debt Collector Dianiaya Oknum Polisi, Praktisi Hukum Ini 'Speak Up' Pihak Debitur Bisa Dipidana

Sebagaimana diketahui, Propam Polda Jateng memberikan pernyataan berbeda dengan Polrestabes Semarang, terkait kronologi tewasnya siswa SMKN 4 Semarang, GRO. 

Di hadapan Komisi III DPR RI, beberapa waktu lalu, Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Aris Supriyono, menjabarkan rekaman CCTV momen penembakan yang dilakukan anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin.

Aris menyebutkan, bahwa penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin terhadap Gamma bukan karena anggota Paskibra itu ikut tawuran.

Dalam rekaman terlihat jelas tidak ada tawuran saat Aipda Robig menembak Gamma. Aris mengungkap Aipda Robig menembak korban setelah merasa dipepet oleh sepeda motor yang dikendarai Gamma. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: