Kembali ke Tanah Kelahiran, Berteley dari Belanda Menelusuri Jejak Sejarah di Palembang Setelah 76 Tahun

Kembali ke Tanah Kelahiran, Berteley dari Belanda Menelusuri Jejak Sejarah di Palembang Setelah 76 Tahun

Berteley kembali ke tanah kelahirannya setelah 76 tahun, menelusuri jejak masa kecil di Plaju, Palembang.--

Di sana, Berteley berharap bisa menemukan sedikit bukti atau petunjuk tentang kelahirannya. Rumah sakit tersebut, meskipun sudah berubah, tetap menyimpan kenangan masa lalu yang mendalam bagi Berteley.

Setelah mengunjungi Rumah Sakit Pertamina, Berteley melanjutkan pencariannya ke Gereja Katolik yang kini dikenal dengan nama Gereja Santo Yosep Plaju. Di gereja tersebut, Berteley diduga dibaptis pada masa kecilnya.

BACA JUGA:Persiapan Minim, Kontingen PWI Ogan Ilir Justru Boyong 6 Medali Porwada Tingkat Provinsi Sumsel 2024 di Muba

BACA JUGA:Kontingen OKI Sukses Raih 1 Perak dan 7 Perunggu di Porwada Sumsel

Kunjungan ke gereja ini menjadi momen yang sangat emosional bagi Berteley, karena itu adalah tempat yang penuh dengan kenangan spiritual masa kecilnya.

Dalam pencarian jejak sejarah kelahirannya, Berteley dan rombongannya juga berkesempatan mengunjungi Office Museum yang terletak di Gedung Ledeng, yang kini menjadi kantor Walikota Palembang.

Di sana, mereka disambut oleh Kepala Kabid Aset Palembang, Surahman Nata, yang memperlihatkan prasasti peninggalan zaman Belanda yang ditemukan kembali.

Prasasti tersebut berisi informasi tentang pembangunan dan peresmian gedung kantor Walikota pada masa kolonial Belanda.

BACA JUGA:Desak Prabowo Pecat Jubir Kepresidenan Adita Irawati, Warganet Beri Gelar Duta 'Rakyat Jelata'

BACA JUGA:Terbangkan Drone di Tribun? Siap-Siap Didenda, Ini Hasil Sidang Komdis PSSI Terbaru

"Berteley dan kawan-kawan sangat terkesan dengan cerita bagaimana prasasti ini dapat ditemukan kembali. Menurut mereka, ini merupakan suatu berkah," kata Zaim, tour guide Palembang yang menemani Berteley sepanjang perjalanan.

Sebagai seorang Belanda yang lahir di Indonesia pada masa transisi, Berteley menyampaikan pesan penting tentang pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya serta sejarah.

Dia mengimbau kepada generasi muda dan masyarakat luas untuk terus menghargai dan merawat aset sejarah yang ada, baik itu berupa bangunan bersejarah, prasasti, maupun dokumen-dokumen penting lainnya.

"Sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana kita menghubungkan diri kita dengan masa depan melalui pemahaman akan asal-usul kita," kata Berteley dengan penuh keyakinan.

BACA JUGA:Kerap Dipalak Berujung Pengeroyokan, Pria Asal Banyuasin Ini Laporkan Rekan Kerja ke Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: