AYO Pilih Pemimpin Pro-Rakyat! Tolak Politik Uang Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024
Berbagai elemen masyarakat Sumsel serukan ajakan warga untuk memilih pemimpin yang pro rakyat dan menolak praktik money politik pada Pilkada serentak 2024--
Menurut Ade, pendidikan politik harus menjadi prioritas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Hanya sekitar 10 persen pemilih di Indonesia yang rasional. Sisanya masih didominasi oleh pemilih tradisional. Jika masyarakat cerdas, praktik money politic akan sulit berkembang," tambahnya.
BACA JUGA: Paslon Pilkada Marak Lakukan WO Saat Debat, Terbaru Muba Usai OKU, Begini Penegasan Bawaslu Sumsel
BACA JUGA:Jelang Debat Terakhir Pilkada Palembang, RDPS Gelar Zikir dan Tabligh Akbar, Minta Doa Ribuan Jemaah
Selaras dengan hal tersebut Ketua Bawaslu Sumatera Selatan, Kurniawan, menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap pembagian sembako dan politik uang.
"Kita melakukan pengetatan pengawasan soal pembagian sembako di H-berapa ini? Nah itu yang kita antisipasi termasuk juga reformasi informasi yang bersiuran di media sosial. Kita lakukan pengawasan secara ketat dan sejauh ini informasi-informasi itu masih dalam kategori aman," ujarnya.
Kurniawan juga mengajak masyarakat Sumatera Selatan untuk aktif melaporkan dugaan pembagian sembako atau politik uang kepada Bawaslu.
"Kami siap melayani hingga ke tingkat TPS," tambahnya.
BACA JUGA:Paslon 02 Siapkan Ribuan Saksi untuk Amankan Suara di Pilkada Serentak
BACA JUGA:Jelang Debat Terakhir Pilkada Palembang, RDPS Gelar Zikir dan Tabligh Akbar, Minta Doa Ribuan Jemaah
Ia juga menegaskan bahwa Bawaslu melakukan patroli pengawasan hingga ke tingkat TPS. "Bukan hanya sampai tingkat desa dan kelurahan, tapi sampai ke tingkat TPS kita lakukan patroli pengawasan," jelas Kurniawan.
Tokoh masyarakat Sumsel, Kemas A.R. Panji, juga menyerukan hal serupa. "Suara kita sangat berharga. Jangan sampai dijual murah. Pilihlah pemimpin yang benar-benar pro-rakyat dan memiliki visi yang jelas," katanya.
Ia menuturkan bahwa secara pribadi sangat menolak adanya praktik politik uang yang biasanya marak saat hari pencoblosan.
"Alhamdulillah saya sendiri hingga saat ini tidak pernah mendapatkan manfaat dari hal itu, dan memilih berdasarkan pilihan kita," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: