Ribuan Jemaah dari Berbagai Daerah dan Mancanegara Hadiri Mujahadah Kubro di Ponpes Kedunglo Miladiyah

 Ribuan Jemaah dari Berbagai Daerah dan Mancanegara Hadiri Mujahadah Kubro di Ponpes Kedunglo Miladiyah

Ponpes Miladiyah Kedunglo Kediri gelar Mujahadah Kubro 5 hari, diikuti ribuan jemaah dari seluruh Indonesia dan mancanegara. --

KEDIRI, SUMEKS.CO - Ribuan jemaah Sholawat Wahidiyah dari berbagai daerah di Indonesia tumpah ruah mengikuti acara Mujahadah Kubro Muharram 1447 H di Pondok Pesantren Kedunglo Miladiyah Kota Kediri selama lima hari, mulai 10 hingga 14 Juli 2025.

Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Kelahiran (Milad) ke-64 Sholawat Wahidiyah sekaligus haul Hadlrotus Syaikh Mbah KH Moch Ma’roef RA.

Acara dipusatkan di kompleks Ponpes Jamaah Sholawat Wahidiyah Miladiyah Kedunglo Pusat, diikuti sekitar 5.000 jemaah dari berbagai penjuru Nusantara, bahkan mancanegara. 

Polres bersama sejumlah instansi terkait telah melakukan rapat koordinasi guna memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan besar ini.

Hari pertama Mujahadah Kubro Sholawat Wahidiyah diawali dengan sambutan dari panitia pelaksana, yang disampaikan oleh Ustaz H. M. Mudzakir, dilanjutkan dengan tahlil bersama dan kuliah Wahidiyah yang disampaikan oleh Kiai Hasan Imron Malik.

Dalam kuliah Wahidiyah tersebut, Kiai Hasan Imron menekankan pentingnya peningkatan pengamalan Sholawat Wahidiyah oleh seluruh jemaah, dan mengajak agar amalan ini juga diajarkan dan diamalkan oleh keluarga dan masyarakat umumnya.

BACA JUGA:10.000 Bungkus Roti dan 10.000 Cup Air Mineral Habis Pada Puncak Acara Ziarah Kubra Ulama - Auliya Palembang

BACA JUGA:Menelusuri Haul dan Ziarah Kubra Ulama Serta Auliya Sebagai Tradisi Tahunan di Kota Palembang


Kiai Hasan Imran Malik saat kuliah Wahidiyah -- Foto Youtube Miladiyah Kedunglo

"Semakin banyak membaca Sholawat Wahidiyah, itu menjadi ukuran kedekatan kita kepada Rasulullah SAW dan Allah SWT. Banyak yang mengamalkannya diberi ketentraman hati, kesadaran makrifat kepada Allah, dan berbagai problem kehidupan menjadi lebih ringan," jelas Kiai Hasan.

Meski demikian, menurut beliau, tantangan terbesar manusia bukan hanya masalah dunia, melainkan mengendalikan hawa nafsu, yang disebut sebagai "jihadun nafsi". 

Kiai Hasan Imron mengingatkan sabda Rasulullah SAW saat kembali dari Perang Badar bahwa perang yang paling besar adalah melawan hawa nafsu.

"Sholawat Wahidiyah adalah amalan untuk menundukkan hawa nafsu, menuju nafsu yang muthmainnah," lanjutnya.

Kiai Hasan Imron juga menjelaskan bahwa ajaran Sholawat Wahdiyah yang ditaklif oleh amalan ini bersifat lillah, billah, lirrasul birrasul, lilghouts bilghouts, yaitu sepenuhnya diniatkan karena Allah, dengan bantuan Allah, untuk Rasulullah, melalui petunjuk Rasulullah, dan dituntun oleh para wali-Nya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: