Psikoedukasi Menjaga Kesehatan Mental, untuk Mempersiapkan Orientasi Karir di Masa Depan pada Mahasiswa

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Psikoedukasi merupakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan skema terintegrasi dilakukan oleh Dewi Anggraini, S.Psi, MA, selaku dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya bersama tim.

Psikoedukasi Menjaga Kesehatan Mental Untuk Mempersiapkan Orientasi Karir di Masa Depan Pada Mahasiswa --
Kegiatan Psikoedukasi Menjaga Kesehatan Mental Untuk Mempersiapkan Orientasi Karir di Masa Depan Pada Mahasiswa --

Tema psikoedukasi kali ini menjaga kesehatan mental untuk mempersiapkan orientasi karir di masa depan pada mahasiswa.

Perkembangan zaman yang semakin maju diikuti dengan perkembangan teknologi membuat lapangan pekerjaan semakin kompetitif.

Mahasiswa sebagai calon pencari kerja memiliki tuntutan yang besar untuk meraih kesuksesan dalam karirnya, dan memegang harapan besar bagi orang tuanya.

BACA JUGA:Puluhan Akademisi Sajikan Penelitian Ilmu Sosial & Humaniora pada Konferensi Internasional yang Digelar Unsri

BACA JUGA:2 Mahasiswi Unsri Alami Lakalantas Saat Hendak ke Kampus Indralaya Ogan Ilir, 1 Korban Meregang Nyawa

Hal ini tentu saja menjadi beban dan tanggung jawab yang tidak ringan untuk dijalankan sebagai mahasiswa.

Berdasarkan teori perkembangan, mahasiswa merupakan individu yang memasuki tahap perkembangan dewasa awal, dimana pada tahap ini individu memiliki tugas perkembangan yaitu memiliki orientasi dan kemandirian dalam pilihan karirnya.

Sedangkan proses penyusunan rencana karir ini tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan, yang salah satunya adalah pada jenjang universitas.

Individu yang melalui proses pendidikan diharapkan mampu terus berkembang pada setiap tahapan untuk menghadapi kehidupan di masa depan.

BACA JUGA:Hari Ketiga SKD CPNS Kemenkumham, Mahasiswa UNSRI Raih Top Score Sementara

BACA JUGA:Dosen Psikologi Unsri Berikan Konseling kepada Warga Binaan di UPTD RAMPK Ogan Ilir

Jika dilihat berdasarkan rentang perkembangan, mahasiswa berada pada tahap remaja akhir dan dewasa awal, dimana kondisi mental yang tidak stabil, serta adanya konflik, tuntutan serta perubahan suasana hati.

Sumber: