Atasi Bullying dan Kesehatan Mental Remaja, Kabupaten Muara Enim Luncurkan Layanan Terintegrasi SINDERELA

Atasi Bullying dan Kesehatan Mental Remaja, Kabupaten Muara Enim Luncurkan Layanan Terintegrasi SINDERELA

RAPAT : Rapat Monitoring Evaluasi TPPS dan Rapat Koordinasi dengan Stakeholder Lainnya terkait Perjanjian Kerjasama (PKS) dalam Proper Layanan Peningkatan Kesehatan Mental Remaja melalui Sistem Terintegrasi dan Elaborasi Berkelanjutan (SINDERELA).--

MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Di Kabupaten Muara Enim, kasus bullying dan isu kesehatan mental remaja masih menjadi permasalahan serius yang belum sepenuhnya tertangani. Ketiadaan layanan terintegrasi baik online maupun offline menjadi tantangan tersendiri bagi remaja dan keluarga yang membutuhkan dukungan mental.

Menyikapi kondisi ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP&KB) Kabupaten Muara Enim merancang program inovatif bernama SINDERELA (Sistem Terintegrasi dan Elaborasi Berkelanjutan).

Program ini ditujukan untuk peningkatan kesehatan mental remaja melalui layanan konseling dan dukungan psikologis berkelanjutan.

Pengumuman terkait program SINDERELA dilakukan pada Kamis, 31 Oktober 2024, dalam Rapat Monitoring Evaluasi TPPS dan Rapat Koordinasi dengan berbagai pihak terkait di kantor DPP&KB Kabupaten Muara Enim.

BACA JUGA:96 Tahun Sumpah Pemuda: Polres Muara Enim Serukan 'Maju Bersama Indonesia Raya' untuk Generasi Emas 2045

BACA JUGA:Polres Muara Enim Perkuat Pengamanan Gudang Logistik KPUD Jelang Pilkada Serentak 2024

Kegiatan ini dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Kabupaten Muara Enim, Syarifudin, SSos, MSi, dan dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan penting, termasuk Kepala Dinas DPP&KB H. Rinaldo, SSTP, MSi; Kepala DPPPA Kabupaten Muara Enim Vivi Mariani, SSi, M.Bmd, Apt; Kepala Dinas Kominfo Adrian Arifanaldi, AP, MSi; serta Kepala Dinas Pendidikan Drs. H. Rusdi Khairullah, MSi.

Syarifudin, Asisten Administrasi Umum Kabupaten Muara Enim, menjelaskan bahwa latar belakang program ini adalah persiapan menyambut bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.

Pada periode ini, diperkirakan 70% dari penduduk Indonesia berada pada usia produktif (15-64 tahun). Dalam kondisi ini, pembangunan kualitas kesehatan mental remaja dianggap sebagai prioritas penting agar mereka mampu berkontribusi secara optimal dalam masyarakat.

"Selain menghadapi tantangan bonus demografi, meningkatnya kasus bullying di Kabupaten Muara Enim juga menjadi alasan utama dibentuknya SINDERELA. Ditambah lagi, belum ada layanan kesehatan mental terintegrasi bagi remaja, baik secara online maupun offline," ungkap Syarifudin.

BACA JUGA:Modus Motor Rusak, Komplotan Curi Honda ADV di Muara Enim Berhasil Ditangkap

BACA JUGA:Puting Beliung Hantam Muara Enim: Puluhan Rumah Rusak, Pohon Tumbang, dan PLN Padam Total Selama 9 Jam

Dalam rapat, H. Rinaldo, Kepala Dinas DPP&KB, menjelaskan bahwa SINDERELA akan menyediakan ruangan konseling di setiap Balai Penyuluh.

Di sini, tersedia dua jenis konselor, yaitu konselor sebaya yang diambil dari program Generasi Berencana (Genre) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (Pik-R), serta konselor dewasa yang merupakan tenaga penyuluh KB yang telah mendapat pelatihan khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: