Pemkab Ogan Komering Ilir Pantau Ketat Ruang Digital Jelang Pilkada Serentak 2024

 Pemkab Ogan Komering Ilir Pantau Ketat Ruang Digital Jelang Pilkada Serentak 2024

Pemkab OKI kawal ruang digital untuk Pilkada damai. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--

“Kami akan terus menyebarluaskan pesan-pesan positif melalui media sosial, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan informasi yang benar dapat menjangkau masyarakat luas,” jelas Adi Yanto.

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh Diskominfo OKI sejak September 2024, tercatat terdapat 1.098 konten pemberitaan di media konvensional yang dianalisis.

BACA JUGA:Pemkab OKI Fasilitasi Ratusan Pencari Kerja untuk Magang ke Jepang: Peluang Baru di Negeri Sakura

BACA JUGA:Pemkab OKI dan PT OKI Pulp Teken MoU, SPAM Air Sugihan Siap Tingkatkan Kualitas Hidup Warga

Di media sosial, sebanyak 507 unggahan telah diidentifikasi dan dipantau. Dari jumlah tersebut, ditemukan 11 konten hoaks terkait Pilkada yang berpotensi menyesatkan masyarakat.

Reza R. Maulana, narasumber dari Kurasi Media Tama, mengungkapkan bahwa salah satu contoh hoaks yang sempat tersebar adalah foto yang menampilkan Ketua Bawaslu OKI dengan salah satu kontestan Pilkada. Foto tersebut dimanipulasi dan digunakan untuk menyebarkan tuduhan yang tidak berdasar.

“Isu ini sempat menyebar di Facebook dan cukup menimbulkan kehebohan sebelum akhirnya diklarifikasi,” ungkap Reza.

Dari hasil analisis lebih lanjut, platform Facebook menjadi saluran utama penyebaran konten terkait Pilkada, diikuti oleh Instagram dan TikTok. Twitter atau X, di sisi lain, tercatat memiliki jumlah unggahan yang relatif lebih sedikit dibandingkan platform lainnya.

BACA JUGA:BTN Gaungkan Program Pembiayaan TAPERA untuk ASN di Pemkab OKI, Peluang Baru Miliki Rumah

BACA JUGA:Pemkab OKI Bersiap untuk Penilaian KLA, Gelar Rapat Gugus Tugas untuk Wujudkan Kabupaten Layak Anak

“Instagram mencatatkan sekitar 106 konten terkait Pilkada, sementara TikTok juga menjadi perhatian khusus karena penggunaannya yang semakin meluas di kalangan pemilih muda,” tambah Reza.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) OKI, Muhammad Irsan, turut memberikan keterangan mengenai tren peningkatan isu Pilkada pasca debat publik pertama yang dilaksanakan pada 1 November 2024.

“Tensi percakapan di media sosial meningkat terutama setelah debat publik pasangan calon kepala daerah. Banyak isu yang muncul, mulai dari lokasi debat hingga materi yang disampaikan oleh para kandidat,” jelasnya.

KPU OKI, menurut Irsan, berkomitmen untuk menjalankan setiap tahapan Pilkada dengan jujur dan adil (jurdil).

BACA JUGA:Pemkab OKI Bakal Siapkan Hotline 112 Terkait Mitigasi Kedaruratan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: