Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Jamu Pengurus Masjid Nurur Rahman dan Bahas Program Kajian Rutin
Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, bersama pengurus Masjid Nurur Rahman Kementerian ATR/BPN, usai Salat Jumat, membahas program kajian bulanan dan pentingnya mempererat ukhuwah antar pegawai melalui kegiatan makan bersama.--
Ia percaya bahwa kegiatan seperti ini akan meningkatkan ukhuwah atau rasa persaudaraan serta mempererat keakraban di antara jajaran pegawai Kementerian ATR/BPN.
Menurutnya, meskipun pekerjaan sehari-hari sering kali memisahkan mereka dalam hal tugas dan tanggung jawab, acara seperti makan bersama dapat menjadi wadah untuk menciptakan hubungan yang lebih akrab antar pegawai.
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN: Jangan Berkhianat pada Amanah, Setiap Tanggung Jawab Akan Dipertanggungjawabkan
“Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan. Kita semua adalah bagian dari keluarga besar Kementerian ATR/BPN, dan makan bersama setelah Salat Jumat ini adalah momen yang tepat untuk semakin menguatkan kebersamaan dan tali silaturahmi di antara kita,” tutup Nusron Wahid dalam pertemuan tersebut.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, serta sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian ATR/BPN, dan jajaran Biro Umum Kementerian ATR/BPN.
Kehadiran mereka menunjukkan komitmen jajaran pimpinan untuk terus mendukung kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi pegawai kementerian.
Dengan adanya inisiatif seperti kajian bulanan dan makan bersama, Menteri Nusron berharap tidak hanya meningkatkan spiritualitas pegawai, tetapi juga membangun kekompakan yang lebih solid dalam menjalankan tugas negara.
BACA JUGA:Resmi Jabat Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid Siap Lanjutkan Warisan AHY dan Mantan Pemimpin
Program-program tersebut diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan penuh makna, seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang agraria dan tata ruang.
Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana lembaga pemerintah tidak hanya fokus pada pencapaian tugas administratif dan teknis, tetapi juga peduli terhadap aspek kesejahteraan rohani pegawainya.
Sebuah langkah yang tentu patut diapresiasi sebagai upaya menyelaraskan kehidupan dunia dan akhirat di dalam lingkungan kerja pemerintahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: