BRI Tumbuhkan Kredit Rp1.353 Triliun di 2024, NPL dan LAR Terus Membaik

BRI Tumbuhkan Kredit Rp1.353 Triliun di 2024, NPL dan LAR Terus Membaik

BRI terus menunjukkan kinerja positif dengan penyaluran kredit mencapai Rp1.353,36 triliun hingga Triwulan III 2024, didukung oleh pengelolaan risiko yang disiplin dan penurunan rasio NPL serta LAR.--

SUMEKS.CO - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau yang lebih dikenal dengan BRI, berhasil mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.353,36 triliun hingga akhir Triwulan III 2024.

Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 8,21% secara tahunan (year on year/yoy). Capaian ini sejalan dengan upaya perseroan untuk mendukung perekonomian nasional, terutama bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi fokus utama BRI.

Selain mencatatkan pertumbuhan kredit yang solid, BRI juga berhasil mengelola kualitas asetnya dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang terus membaik.

Pada akhir Triwulan III 2024, rasio NPL BRI tercatat sebesar 2,90%, yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang sebesar 3,07%.

BACA JUGA:BRI Berhasil Turunkan Rasio NPL Menjadi 2,90 Persen pada September 2024, Ini Strategi yang Diterapkan

BACA JUGA:Bank BRI Terus Menjadi Pilihan Utama Masyarakat di Muratara Berkat Layanan Inovatif

Angka ini mencerminkan keberhasilan BRI dalam menjaga kualitas portofolio kreditnya di tengah tantangan ekonomi yang ada.

Penurunan NPL ini menunjukkan bahwa BRI telah berhasil mengimplementasikan strategi yang efektif dalam mengelola risiko kredit.

BRI juga mencatatkan rasio Loan at Risk (LAR) yang lebih baik, yakni 11,66% pada akhir Triwulan III 2024, membaik dibandingkan dengan posisi LAR yang tercatat 13,80% pada akhir Triwulan III 2023. Hal ini menunjukkan bahwa BRI terus meningkatkan pengelolaan kredit yang lebih hati-hati dan selektif.

Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto, dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Rabu, 30 Oktober 2024, menjelaskan bahwa penurunan NPL tersebut didukung oleh beberapa strategi yang diterapkan oleh BRI dalam mengelola kredit, mulai dari proses front-end, mid-end, hingga back-end.

BACA JUGA:BRImo Permudah Transaksi Tarik Tunai Tanpa Kartu, Begini Caranya

BACA JUGA:BRI Hadirkan Tabungan Haji: Solusi Perencanaan Keuangan Ibadah Haji

Agus menambahkan bahwa pada triwulan II 2024, BRI mulai memperketat proses seleksi kredit pada tahap front-end, terutama pada debitur-debitur baru yang mengajukan pinjaman.

“Pada saat kita underwrite kredit-kredit yang baru dan mensupervisi kredit yang ada dalam buku kita, kami lebih berhati-hati. Sejak awal triwulan II 2024, kami memperketat seleksi pada front-end, yang tentunya berkontribusi pada penurunan rasio NPL,” ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: