Debat Panas Pilkada Banyuasin 2024, Askolani dan Slamet Berebut Visi Pemekaran dan Pengembangan Ibukota
Suasana debat publik Pilkada Banyuasin 2024 di Graha Sedulang Setudung, Rabu 9 Oktober 2024malam, saat Askolani dan H Slamet Somosentono SH saling adu gagasan tentang pemekaran wilayah dan pembangunan Banyuasin.--
BANYUASIN, SUMEKS.CO - Debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyuasin 2024 berlangsung sengit di Graha Sedulang Setudung, Rabu malam, antara Calon Bupati Askolani, nomor urut 1, dan H Slamet Somosentono SH, calon Bupati nomor urut 2.
Diskusi yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Banyuasin ini tak hanya membahas visi dan misi kedua kandidat, tetapi juga menyentuh isu sensitif mengenai pemekaran wilayah Banyuasin Timur dan Tengah.
Topik pemekaran wilayah menjadi salah satu sorotan utama. Kedua kandidat yang sebelumnya pernah bekerja sama pada periode 2018-2023 ini menyampaikan pandangan mereka tentang pemekaran wilayah sebagai solusi untuk memajukan Banyuasin.
Saat panelis menanyakan alasan di balik persetujuan pemekaran, H Slamet, Paslon nomor urut 2, menjelaskan bahwa pemekaran adalah amanat undang-undang yang bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan pelayanan publik.
BACA JUGA:Arpani Resmi Dilantik sebagai Wakil Ketua I DPRD Banyuasin, Siap Emban Amanah
BACA JUGA:Warga Banyuasin Protes Pembangunan Trotoar Tanpa Siring
“Pemekaran itu perintah UU, masyarakat membutuhkan pemerataan pembangunan. Dengan adanya pemekaran, pelayanan publik akan lebih dekat dengan masyarakat, ekonomi meningkat, dan tentunya masyarakat akan diuntungkan,” kata Slamet, yang tampak percaya diri menjawab.
Sebagai bukti, Slamet menyebutkan keberhasilan Kabupaten Banyuasin dalam meningkatkan anggaran yang awalnya terbatas ketika masih menjadi bagian dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Kini, anggaran Banyuasin mencapai Rp 2,7 triliun yang digunakan untuk berbagai pembangunan.
Namun, Slamet mengakui bahwa pemekaran wilayah Banyuasin Timur dan Tengah saat ini masih terkendala oleh peraturan pemerintah pusat. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemekaran tetap menjadi fokusnya jika ia terpilih sebagai bupati kembali.
Menanggapi pandangan H Slamet, Askolani, calon nomor urut 1, juga menekankan pentingnya pemekaran wilayah.
BACA JUGA:Debat Pertama Calon Kepala Daerah Banyuasin, Diharapkan Beri Pencerahan Bagi Masyarakat
Ia sepakat bahwa pemekaran diperlukan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Bahkan, Askolani sempat berseloroh mengenai persiapan H Slamet sebagai kandidat potensial untuk memimpin wilayah hasil pemekaran.
“Saya setuju dengan pemekaran wilayah untuk mendekatkan pelayanan. Kita bisa menyiapkan Pak De Slamet untuk menjadi Bupati Banyuasin Timur,” ujar Askolani, sambil tersenyum dan melirik ke arah lawannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: