Kemunculan Awan Tsunami di Wilayah Indonesia yang Bikin Geger, Benarkah Pertanda Gempa Megathrust?

Kemunculan Awan Tsunami di Wilayah Indonesia yang Bikin Geger, Benarkah Pertanda Gempa Megathrust?

Kemunculan awan tsunami di wilayah Indonesia, telah menggegerkan masyarakat dan mengaitkannya dengan gempa megathrust. --

Yakni, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan yang umumnya terjadi pada bulan September.

Awan Arcus juga biasanya muncul ketika sudah mulai memasuki musim hujan pada periode September-Februari.

Awan Arcus memiliki bentuk menyerupai golongan ombak tsunami, yang biasa ditemukan saat masa peralihan musim. 

Fenomena awan tsunami ini, juga mendapat perhatian dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN). 

BACA JUGA:Ramalan The Simpsons, Indonesia Bakal Hilang Ganti Jadi Singapura, Akibat Gempa Megathrust, Benarkah?

BACA JUGA:Ngeri! Usai Gempa Megathrust Akan Ada Asteroid Sebesar Gunung Tabrak Bumi, Tanda Awal Kiamat Segera Tiba?

Menurut Anggota Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TREAK), Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN, Ina Juaeni, awan Arcus adalah tipe awan cumuluniform yang memiliki ketinggian rendah dari permukaan. 

"Awan Arcus biasanya terbentuk pada ketinggian dekat permukaan sampai 1,9 km," jelasnya. 

Keberadaan awan ini dapat disertai awan badai cumulonimbus dan mereka saling melekat ataupun terpisah. 

Awan Arcus berbentuk gulungan panjang secara horizontal biasanya terpisah dari awan induk (Cumulonimbus).

BACA JUGA:Indonesia Diguncang Berbagai Macam Gempa, Tak Hanya dari Megathrust

BACA JUGA:Allahuakbar! Gempa Megathrust Disebut Sebagai Tanda Kemunculan Imam Mahdi, Benarkah Kiamat Makin Dekat?

"Sedangkan awan Arcus datar atau papan panjang secara horizontal bersatu dengan dasar awan Cumulonimbus," paparnya. 

Awan tsunami terbentuk akibat adanya ketidakstabilan atmosfer, di mana massa udara hangat yang lembab mendorong massa udara dingin. 


Awan tsunami yang sering muncul pada masa peralihan musim kemarau ke musim hujan. --

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: