Infinix Siapkan Gebrakan Baru: Smartphone Super Tipis, Ketebalan di Bawah 6mm?

Ketebalan smartphone tersebut diperkirakan di bawah 6mm, dan terlihat sangat ramping dibandingkan dengan smartphone lain yang ada di pasar, termasuk iPhone.

Meski begitu, sayangnya kualitas gambar yang bocor tersebut tidak terlalu jelas, sehingga sulit untuk mengonfirmasi detail lebih lanjut mengenai perangkat ini.

Bagi pecinta desain minimalis, smartphone super tipis selalu menjadi daya tarik tersendiri. Desain yang ringan dan tipis memungkinkan pengguna untuk membawa perangkat ini dengan nyaman tanpa mengurangi pengalaman pengguna yang diharapkan dari sebuah smartphone premium.

Selain itu, faktor kenyamanan dalam menggenggam serta penggunaan yang lebih mudah menjadi keunggulan bagi smartphone dengan desain tipis seperti ini.

BACA JUGA:Polisi Pastikan Mayat Pria Terikat-Dilakban di Bayung Lencir Sopir Rental Asal Jambi yang Dilaporkan Hilang

BACA JUGA:Pemain Naturalisasi Timnas Disebut Punya Paspor Ganda, PSSI Ke Peter Gontha: Nggak Usah Bikin Kontroversi!

Teknologi Baterai Baru: Membuka Peluang Desain Lebih Tipis

Salah satu tantangan utama dalam membuat smartphone tipis adalah bagaimana mempertahankan kapasitas baterai yang besar namun tetap menjaga desain yang ramping.

Namun, adopsi teknologi baterai baru yang menggunakan sel silikon-karbida tampaknya membuka peluang bagi para produsen untuk menghadirkan perangkat dengan desain yang lebih tipis tanpa harus mengorbankan kapasitas daya.

Sel baterai silikon-karbida memungkinkan penyimpanan energi yang lebih efisien dibandingkan dengan baterai konvensional.

Ini memungkinkan produsen seperti Infinix untuk merancang smartphone dengan ukuran yang lebih tipis namun tetap memiliki kapasitas baterai yang cukup besar.

BACA JUGA:Vivo X60 Pro, Smartphone yang Menawarkan Desain Ergonomis dan Kamera Canggih!

BACA JUGA:Alternatif Terjangkau untuk Ponsel Lipat, TECNO Phantom V Fold 2, Murah tapi Nggak Murahan!

Dengan teknologi ini, pengguna tidak perlu khawatir tentang daya tahan baterai meskipun perangkatnya sangat tipis.

Namun, ada satu kelemahan dari teknologi baterai ini, yaitu waktu pengisian daya yang relatif lebih lama dibandingkan dengan teknologi baterai konvensional.

Sumber: