Melestarikan Warisan Sriwijaya: Upaya Pengabdian FKIP Usri dalam Meningkatkan Pemahaman Sejarah Guru SMA

Melestarikan Warisan Sriwijaya: Upaya Pengabdian FKIP Usri dalam Meningkatkan Pemahaman Sejarah Guru SMA

Melestarikan Warisan Sriwijaya: Upaya Pengabdian FKIP Usri dalam Meningkatkan Pemahaman Sejarah Guru SMA --

Pemaparan berikutnya disampaikan oleh Dr. Hudaidah, M.Pd yang fokus pada Situs Teluk Kijing sebagai salah satu pintu masuk dan berkembangnya agama Hindu di Sriwijaya.

 Situs ini merupakan bukti bahwa agama Hindu sudah berkembang di Sriwijaya sejak abad ke-8 Masehi, dengan ditemukannya candi dan panil berelief kaki menari yang mewakili salah satu dewa Hindu. 

Teluk Kijing menjadi salah satu pusat perdagangan yang berperan penting dalam penyebaran agama Hindu ke pedalaman Sriwijaya.

Selanjutnya, Risa Marta Yati, S.Pd., M.Hum memaparkan tentang peninggalan perahu Sriwijaya yang ditemukan di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

 Perahu ini diperkirakan berasal dari masa proto Sriwijaya dan merupakan bukti kebesaran Sriwijaya sebagai kerajaan maritim. 

Ditemukan 17 keping perahu yang terdiri dari bagian lumas dan 141 papan perahu yang terdiri dari bagian badan dan buritan. 

Selain perahu, juga ditemukan pecahan keramik Cina yang menunjukkan hubungan dagang yang kuat antara Sriwijaya dengan negeri-negeri di Asia Timur.

Materi terakhir disampaikan oleh Muhammad Reza Pahlevi, M.Pd dengan topik “Peninggalan Sejarah Sebagai Sumber Belajar”.

 Beliau menekankan pentingnya memanfaatkan peninggalan sejarah sebagai media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa. 

Dengan memanfaatkan sumber-sumber peninggalan Sriwijaya, para guru dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan kontekstual bagi siswa. 

Beliau juga mendorong para guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam mengakses dan menyebarluaskan informasi mengenai peninggalan sejarah.

Setelah seluruh materi dipaparkan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. 

Para peserta terlihat sangat antusias dalam berdiskusi, terutama mengenai potensi kunjungan langsung ke situs-situs peninggalan Sriwijaya yang ada di Sumatera Selatan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran di luar kelas.

 Para guru juga berbagi pengalaman mereka dalam mengajar sejarah dan bagaimana mereka berencana untuk mengintegrasikan pengetahuan baru ini ke dalam pengajaran mereka.

BACA JUGA:Gaungkan Semarak Pi Day, Meriahkan HUT ke-6 Prodi Doktor Pendidikan Matematika FKIP UNSRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: