Heboh Dokter Muda Anestesi Bunuh Diri, Curhat 'Gak Kuat' Dirundung Senior

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Aksi bullying alias pernudungan kembali terjadi, hebatnya kali ini menimpa seorang mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) bernama Aulia Risma Lestari hingga nekat mengakhiri hidupnya.

Kabar bunuh diri (bundir) seorang mahasiswi semester 5 yang juga dokter muda akibat perundungan ini pun heboh di berbagai jejaring media sosial, hingga berbagai laman media pemberitaan.

Dilansir dari laman berita satu, Kamis 15 Agustus 2024 perundungan terhadap korban Aulia Risma Lestari terjadi saat menjadi peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) anestesi di sebuah RSUD di Semarang.

Kabarnya, berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan sebuah buku harian milik korban Aulia Risma Lestari didalam kamar kostnya.

BACA JUGA:Forensik Sebut Kematian Napi di Lapas Merah Mata Belum Dipastikan Akibat Bunuh Diri

BACA JUGA:Tukang Parkir Mie Gacoan Diduga Bunuh Diri Loncat ke Sungai Musi, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

Dalam buku harian yang ditemukan itu, dituliskan bahwa korban Aulia Risma Lestari pada intinya tidak kuat menahan perudungan yang dilakukan oleh para seniornya saat ikut menjadi peserta PPDS.

Hal itu diketahui dari cuitan warganet yang diduga kerabat atau teman korban Aulia Risma Lestari yang menceritakan kronologis perudungan terhadap korban.

--

"Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun. Dengar kabar ada dokter PPDS yang meninggal diduga bunuh diri. Ternyata tahun lalu, beliau sempat mengisi survei Kemenkes soal depresi. Sebuah kehilangan berharga," tulis cuitan medsos X akun @dr_koko28 dikutip dari berita satu.

lebih lanjut dituliskan, bahwa apa pun penyebab kematian Aulia, harus jadi pertama dan yang terakhir.

BACA JUGA:Ibu Muda di Palembang Nyaris Lompat dari Jembatan Musi VI Palembang, Diduga Berencana Ingin Bunuh Diri

BACA JUGA:Petinju MMA Rahul Pinem Diduga Bunuh Diri, Akun Lintas Oktagon Ramai Netizen Tanyakan Kebenarannya?

"Bagaimana kita memandang dan memperlakukan dokter junior dan PPDS ini jelas perlu bentuk pendekatan baru yang lebih memanusiakan mereka. Resiprokal,” tulisnya.

Sumber: