Universitas Bina Darma-Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia Adakan Diskusi Trend In Global Research

Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi MOU yang dilakukan antara Universitas Bina Darma dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia.

Dilaksanakan oleh tiga Prodi di Pascasarjana yaitu program studi ilmu komunikasi (S2), Manajemen (S2) dan Pendidikan Jasmani (S2).

Dalam kegiatan ini pula di hadiri oleh para peserta yaitu mahasiswa dari Prodi Manajemen (S1), Manajemen (S2), Akuntansi (S1), Ilmu Komunikasi (S1), Ilmu Komunikasi (S2), dan Sastra Inggris.

BACA JUGA:Universitas Bina Darma Palembang Raih Penghargaan Anugerah Humas Perguruan Tinggi Swasta

BACA JUGA:Silaturahmi ke Bupati OKU Timur, Universitas Bina Darma Bahas Kemajuan Pendidikan

Dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Nuzsep Almigo, PHD Dalam diskusi penjelasannya mengatakan, mahasiswa perlu melakukan kolaborasi penelitian untuk skripsi atau tesis.

Inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemecahan masalah global, peningkatan kolaborasi internasional dan akses terhadap pandangan sumber daya makin meningkat.

Dr Mohd Muslim bin MD Zalli dari UPSI Malaysia mengungkapkan, trend global research dalam penelitian yang terjadi di seluruh dunia hal yang penting adalah selalu tetap relevan, inovatif.

Serta, mampu memberikan konstribusi yang signifikan dalam menjawab masalah masalah global.

BACA JUGA:Luar Biasa! Universitas Bina Darma Jadi Kampus Terbaik di Sumsel

BACA JUGA:Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Bina Darma Palembang Tawarkan Lulusan Terbaik

Misalnya, dalam dunia digital yang dikenal dalam beberapa tahun ini, telah berevolusi menjadi metaverse.

Dilanjutkan dengan pemaparan Prof Edi Surya Negara MKom menyampaikan, riset harus bisa dilakukan dengan adanya kolaborasi yang baik yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa saat ini.

Pemakaian tersebut bisa dilakukan dengan adanya trend penelitian global yang berkembang dalam ilmu komunikasi digital.

"Dengan adanya hal ini tentunya kita mengharapkan adanya inovasi baru yang dapat digunakan dalam melakukan riset teknologi dan dalam dunia digital ini," ujar Prof Edi Surya Negara MKom.

Sumber: