Harga Kopi Melejit Mencapai 70 Ribu Per Kg di Sumsel, Begini Kata Kepala Dinas Perkebunan Lahat!

Harga Kopi Melejit  Mencapai 70 Ribu Per Kg di Sumsel, Begini Kata Kepala Dinas Perkebunan Lahat!

Ilustrasi: Harga kopi melejit di Provinsi Sumatera Selatan terus mengalami kenaikan membuat para petani kopi Sumringah, kini bisa mencapai Rp70 ribu per kg.--

SUMEKS.CO - Harga kopi di Provinsi Sumatera Selatan, terus mengalami kenaikan sehingga membuat petani kopi sumringah. Biasanya harga kopi di bawah Rp20 ribu per kg, kini mencapai Rp70 ribu per kg.

Kepala Dinas Perkebunan Lahat, Vivi Anggraeni melalui Kabid Pengolahan Pemasaran Hasil Perkebunan, Martin Lusepa STP MM menjelaskan harga kopi di beberapa wilayah penghasil kopi beragam.

Pada saat ini harga ditingkat pengepul berkisar antara Rp65 ribu sampai Rp70 ribu per kg. Selain ditentukan wilayah, kualitas biji kopi juga memengaruhi.

Dia juga mengatakan bahwa untuk biji kopi  yang kering dan masak tentu harganya lebih tinggi dibanding yang basah.

BACA JUGA:Dini Hari, Polisi Bubarkan Orgen Tunggal Musik Remix Acara Hajatan di Lempuing Jaya OKI

BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Stok dan Harga Pangan di Kabupaten Muara Enim Stabil

"Apalagi ada banyak yang belum masak, tapi memang harga kopi sekarang mengalami kenaikan yang melejit," ujarnya seperti dikutip dari sumateraekpres.bacakoran.co. 

Sementara itu, Ketua Kelompok Petani Kopi Desa Bumi Agung, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, Zulkifli mengakui kenaikan harga kopi telah berlangsung sejak tiga hari terakhir.

Menurutnya setiap kopi memiliki harga jual berbeda-beda, tergantung kualitas kopi. Namun saat ini harga kopi yang bagus di Pagaralam mencapai  Rp70 ribu per kg.

"Sementara kopi dengan kadar air 20 persen atau lebih, berada di kisaran Rp65 ribu-Rp66 ribu per kg. Kenaikan harga yang cukup tinggi," katanya.

BACA JUGA:Korupsi Bangun SMA 2 OKU Selatan Rp719 Juta, Kabid SMA Disdik Sumsel Cs Segera Disidang

BACA JUGA:Sumsel Bakal Pecahkan Rekor MURI melalui Gerakan Minum Kopi Serentak Terbanyak di Pinggir Sungai Musi

Kenaikan harga kopi yang melejit  membuat masyarakat antusias menjual hasil kebunnya. Zulkifli juga berasumsi jika kenaikan harga kopi yang melejit ini dapat disebabkan karena merosot hasil panen kopi di sejumlah negara kompetitor luar misalnya Vietnam dan Brazil. 

"Jika kita lihat dari media sosial Di daerah Btazil saat ini lagi kering semua kebun batang kopi dan termasuk Vietnam dikarenakan cuaca yang  ekstrem," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: