4 Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul, Nomor 1 Sangat Istimewa Adha, Nomor 1 Sangat Istimewa

3. Merasakan Pengorbanan dan Keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail

Berkurban merupakan bentuk pengorbanan dan syukur seorang hamba kepada Tuhannya, sejarah berkurban dimulai sejak masa Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail.

BACA JUGA:4 Keutamaan yang Terkandung dalam Surah Al-Ma’un, Nomor 3 Selamatkan Azab Kubur dan Siksa Neraka

BACA JUGA:Tata Cara dan Keutamaan Salat Tasbih yang Jarang Diketahui, Lakukan Minimal Sekali Seumur Hidup!

Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk mengorbankan anak laki-lakinya, Nabi Ismail yang telah lama ditinggalkannya sebab merupakan bagian dari perintah Allah.

Meski sangat mencintai putranya, Nabi Ibrahim menunjukkan keikhlasan dan ketaatan yang luar biasa dengan bersedia mengorbankan putranya.

Ketika Nabi Ibrahim bermimpi bahwa ia harus mengorbankan putranya, ia merasa bingung dan memohon petunjuk dari Allah.

Setelah mimpinya yang ketiga, Nabi Ibrahim meyakini bahwa mimpi itu adalah perintah dari Allah dan harus dilaksanakan.

Ketika Nabi Ibrahim menyampaikan mimpinya kepada Nabi Ismail, putranya itu menjawab dengan tegas dan tenang bahwa ia siap untuk dikorbankan.

BACA JUGA:Keutamaan Surah Ad-Dhuha, Ajarkan Umat Islam Bersyukur dan Memiliki Empati Terhadap Sesama

BACA JUGA:CATAT! Berikut Sejarah, Keutamaan serta Dosa Yang Sulit Diampuni di Malam Nisfu Syaban.

Kisah ini menunjukkan pengorbanan dan keikhlasan yang luar biasa dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Hal ini juga menunjukkan betapa agungnya ketaatan antara ayah dan anak tersebut dalam melaksanakan perintah Allah SWT.

Nabi Ismail bahkan didalam kisahnya langsung ridha ketika ayahnya menyampaikan hal tersebut tanpa banyak protes.

Dari kisah pengorbanan anak dan ayah tersebut tentu menjadi pembelajaran seorag muslim mengenai kehidupan mereka yang senantiasa percaya pada takdir Allah sekalipun tidak disenangi.

Sumber: