Pencarian Kernet Mobil Angkutan Telor yang Tenggelam di Sungai Tanjung Raja Ogan Ilir, Diperluas 4 Kilometer

Pencarian Kernet Mobil Angkutan Telor yang Tenggelam di Sungai Tanjung Raja Ogan Ilir, Diperluas 4 Kilometer

Kalaksa BPBD Kabupaten Ogan Ilir, Edi Rahmat, memantau proses pencarian korban tenggelam di Sungai Tanjung Raja, Jumat, 17 Mei 2024.--

"Korban berkata kepada teman-temannya bahwa ingin mandi ke sungai, karena badannya panas," terangnya. 

Kemudian korban dan teman korban bernama Simba, berhenti di jembatan Tanjung Raja. Setelah itu, korban langsung menuju ke pinggiran sungai untuk mandi di Sungai Tanjung Raja. 

Namun, tidak lama dari korban melopat ke sungai, korban terseret arus sungai dan tersedot ke pusaran air yang mengakibatkan korban hilang dan tenggelam hingga saat ini. 

"Hingga saat ini, korban masih dalam pencarian," lanjutnya. 

Kabar mengenai adanya korban tenggelam di Sungai Tanjung Raja ini, menyebar luas di media sosial Facebook. Sejumlah akun Facebook, menginformasikan tentang peristiwa tersebut. 

BACA JUGA:Dua Bocah Perempuan yang Hanyut dan Tenggelam di Sungai Enim Ditemukan Tim SAR Gabungan

BACA JUGA:Basarnas Cari Dua Bocah Perempuan yang Hanyut dan Tenggelam Saat Mandi Sore di Pinggir Sungai Enim

Salah satu akun Facebook yang menyampaikan informasi tersebut adalah akun Samsi Ujuu. Dalam postingannya, akun tersebut menuliskan hal ihwal korban tenggelam di Sungai Tanjung Raja. 

"Assalamualaikum ..berita duka innalilahi wainnailaihi rojiun , telah tenggelam saudara kita SE iman  di sungai ogan di bawa jembatan tanjung raja Ogan Ilir  atas nama ; Asep umur 29 / laki2, asl Kenten laut / Palembang kenek mbil pikap Bawak telur ayam dari arah Kayuagung mau pulang ke plg," jelasnya. 

"Dia berhenti di pangkal jembatan srijabo mau mandi tapi ketika dia nyebur / nyelam tidak keluar lgi dari dlm air,,sampai skrg," timpalnya lagi. 

Menurut akun tersebut, di lokasi itu sudah sering orang mandi dan tenggelam. Pemilik akun berharap, supaya Pemerintah Desa Penyandingan dapat memagar lokasi yang sering dijadikan tempat mandi. 

"Kami harapkan bgi pemerintah desa penyandingan tolong daerah itu di pagar supaya tdk ada lgi org mau mandi atau beraktipitas di area itu," pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: