Diskanak OKU Timur Waspada Penyakit Kerbau Ngorok

Diskanak OKU Timur Waspada Penyakit Kerbau Ngorok

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten OKU Timur Yuniharyanto.--

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau sering disebut penyakit ngorok merupakan penyakit hewan menular.

Dimana penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida tipe tertentu yang terutama menyerang kerbau, sapi, babi. Terkadang juga dapat menyerang domba, kambing dan kuda. 

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel bersama Pemkot Prabumulih Launching Web Posko Ekonomi Kota Prabumulih

BACA JUGA:Penjabat Walikota Prabumulih Paparkan Capaian Kinerja: IPM Naik, Kemiskinan Turun!

"Gejala klinis penyakit ngorok atau SE adalah demam tinggi, tidak mau makan, pembengkakan di submandibular bawah dada. Serta kaki atau pangkal ekor, keluarnya cairan berlebihan dari hidung (timbul suara Ngorok ), dan diare," jelasnya.

Lalu ia juga menuturkan, untuk cara pengendalian penyakit ngorok adalah vaksinasi pada ternak yang telah berumur lebih dari 4 bulan. 

Serta memberikan bahan pakan ternak dengan kualitas yang baik dan manajemen ternak yang baik.

"Adapun upaya pemberantasan penyakit ngorok jika sudah ada yang terjangkit, Pertama penutupan daerah wabah, pemberantasan lalu lintas hewan, pengisolasian serta penanganan hewan sakit, pemusnahan bangkai dan vaksinasi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: