Tradisi Masoh Piring Desa Ulak Kerbau Lama Ogan Ilir, Turun Temurun Sejak Nenek Moyang Dilakukan Para Bujang

Tradisi Masoh Piring Desa Ulak Kerbau Lama Ogan Ilir, Turun Temurun Sejak Nenek Moyang Dilakukan Para Bujang

Para bujangan di Desa Ulak Kerbau Lama Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir, saat melakukan tradisi turun temurun dari nenek moyang yaitu masoh piring, Minggu, 21 April 2024.--

"Piring-piring yang dicuci oleh para bujangan ini, biasanya untuk memenuhi kebutuhan piring pada saat tamu-tamu hendak makan. Karena terkadang ada yang kurang," ujarnya. 

Tradisi masoh piring ini dilakukan para bujangan pada siang hari, dan dimalam harinya biasanya para bujang dan gadis di Desa Ulak Kerbau Lama berkumpul untuk melipat tisu. 

"Kalau dulu, selain melipat tisu, biasanya numbuk inai. Tapi karena zaman sudah modern, tradisi itu sudah tidak ada lagi," ungkapnya. 

Tak hanya itu, keunikan yang dimiliki oleh Desa Ulak Kerbau Lama juga ada disaat bulan Ramadan tiba. 

Dimana, Desa Ulak Kerbau Lama memiliki tradisi turun temurun saat memasuki bulan puasa yang sampai saat ini masih dilestarikan.

BACA JUGA:Satu Unit Rumah Kosong di Ulak Kerbau Baru Hangus Terbakar

BACA JUGA:Berkemah di Ogan Ilir Malam Hari Tenda Pengembara Wanita Ini Dipindahkan Pak Kades, Ada Apa?

Tradisi tersebut dinamakan Jaguran, yakni, tradisi membangunkan sahur bagi warga Desa Ulak Kerbau Lama. Jaguran ini dilakukan oleh para bujangan yang ada di Desa Ulak Kerbau Lama.

Sedikitnya 30 sampai 50 orang bujangan biasanya melakukan Jaguran dengan berkeliling dusun. Mereka menabuhkan beberapa peralatan untuk membangunkan sahur.

"Ada yang kaleng, bos tempat air, botol, kenceng, dan peralatan lainnya untuk dibunyikan," terang Fran. 

Menurut Fran, Jaguran ini memang sudah menjadi tradisi warga Desa Ulak Kerbau Lama selama bulan suci Ramadhan. Pasalnya, sejak dia kecil tradisi ini sudah ada hingga saat ini.

"Para bujangan ini biasanya keliling dusun mulai pukul 02.00 WIB dini hari. Sambil berkeliling mereka menabuh peralatan yang dibawa sembari meneriakkan beberapa kata," terangnya.

BACA JUGA:Kasus Mafia Tanah di Ogan Ilir, Kejari Sudah Periksa 26 Saksi Termasuk 3 Kades di Indralaya Utara

BACA JUGA:Masih Musim Hujan, Semak Belukar di Ogan Ilir Tiba-Tiba Terbakar, Polsek Tanjung Batu Bantu Padamkan Api

Setelah berkeliling dusun membangunkan warga, para bujangan ini biasanya pulang ke rumah masing-masing untuk sahur bersama keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: